Korban lumpur Lapindo desak sertifikat rumah dituntaskan
A
A
A
Sindonews.com - Rencana kedatangan Nirwan Bakrie ke Sidoarjo hari ini mengundang reaksi dari korban lumpur. Salah satunya, korban lumpur yang menghuni di Perumahan Kahuripan Nirwana Village (KNV), Desa Janti, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.
Korban lumpur yang memilih penyelesaian dengan skema resettlemen (diganti rumah) itu mendesak agar Nirwan Bakrie segera menuntaskan sertifikat rumah korban lumpur. Sebab, selama ini dari 1.400 rumah yang diganti, baru sekira 150 rumah saja yang bersertifikat.
Bahkan, dalam menyambut kedatangan adik Aburizal Bakrie tersebut korban lumpur juga membuat tenda keprihatinan. "Kita menuntut Nirwan segera menyelesaikan sertifikat rumah," ujar M Yahya, salah satu perwakilan korban lumpur yang tinggal di KNV menjelaskan, Rabu (2/5/2012).
Mereka berharap kedatangan Nirwan Bakrie ke Sidoarjo siang ini ada kejelasan terkait penyelesaian semua korban lumpur. Sebab, korban lumpur yang mendapat ganti rugi resettlemen sampai saat ini belum menerima sertifikat rumah.
Aksi warga ini tidak ditemui perwakilan PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) selaku perusahaan Bakrie Grup yang bertugas membuat rumah bagi korban lumpur. Padahal, selama ini melalui MMS mereka dijanjikan segera menerima sertifikat.
Warga mengaku akan bertahan di tenda keprihatinan yang mereka dirikan, sampai ada kejelasan kapan sertifikat mereka diberikan.
"Kita sudah berulangkali bertemu dengan MMS, bahkan difasilitasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan," tandas warga Perum KNV lainnya.
Sekedar diketahui, Nirwan Bakrie rencananya bakal bertemu dengan perwakilan korban lumpur dengan difasilitasi Pansus Lumpur di DPRD Sidoarjo. Kedatangan Nirwan terkait pelunasan jual beli aset korban lumpur, karena sebelumnya Lapindo melalui PT Minarak Lapindo Jaya (Minarak) hanya sanggup menyediakan dana Rp400 miliar, padahal penyelesaian lumpur butuh dana Rp1,1 triliun.(azh)
Korban lumpur yang memilih penyelesaian dengan skema resettlemen (diganti rumah) itu mendesak agar Nirwan Bakrie segera menuntaskan sertifikat rumah korban lumpur. Sebab, selama ini dari 1.400 rumah yang diganti, baru sekira 150 rumah saja yang bersertifikat.
Bahkan, dalam menyambut kedatangan adik Aburizal Bakrie tersebut korban lumpur juga membuat tenda keprihatinan. "Kita menuntut Nirwan segera menyelesaikan sertifikat rumah," ujar M Yahya, salah satu perwakilan korban lumpur yang tinggal di KNV menjelaskan, Rabu (2/5/2012).
Mereka berharap kedatangan Nirwan Bakrie ke Sidoarjo siang ini ada kejelasan terkait penyelesaian semua korban lumpur. Sebab, korban lumpur yang mendapat ganti rugi resettlemen sampai saat ini belum menerima sertifikat rumah.
Aksi warga ini tidak ditemui perwakilan PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) selaku perusahaan Bakrie Grup yang bertugas membuat rumah bagi korban lumpur. Padahal, selama ini melalui MMS mereka dijanjikan segera menerima sertifikat.
Warga mengaku akan bertahan di tenda keprihatinan yang mereka dirikan, sampai ada kejelasan kapan sertifikat mereka diberikan.
"Kita sudah berulangkali bertemu dengan MMS, bahkan difasilitasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan," tandas warga Perum KNV lainnya.
Sekedar diketahui, Nirwan Bakrie rencananya bakal bertemu dengan perwakilan korban lumpur dengan difasilitasi Pansus Lumpur di DPRD Sidoarjo. Kedatangan Nirwan terkait pelunasan jual beli aset korban lumpur, karena sebelumnya Lapindo melalui PT Minarak Lapindo Jaya (Minarak) hanya sanggup menyediakan dana Rp400 miliar, padahal penyelesaian lumpur butuh dana Rp1,1 triliun.(azh)
()