Sebelum tewas, Susiyani minta baju adat

Senin, 30 April 2012 - 11:00 WIB
Sebelum tewas, Susiyani minta baju adat
Sebelum tewas, Susiyani minta baju adat
A A A
Sindonews.com - Duka masih menyelimuti pasangan Putu Artana (52) dan Ni Wayan Sini (53) yang tinggal di Dusun Bubunan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, pascameninggalnya Ni Luh Endang Susiyani (31) di Amerika Serikat (AS).

Kepergian sulung dari enam bersaudara itu, menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Banyak cerita tak habis terurai sebelum ajal menjemput alumni Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Udayana (Unud). Susiyani tewas ditembak perampok di AS.

"Kalau firasat seperti mimpi jika anak saya mau berpulang memang tidak ada, cuma ada beberapa permintaan yang menurut kepercayaan orang di sini pertanda perpisahan," ucap Artana menjelaskan, Senin (30/4/2012).

Meski anak pertama, Susiyani yang bekerja di sebuah restoran di California itu, telah merestui pernikahan adiknya.

Namun ada satu permintaan agar dirinya dibelikan perangkat pakaian adat khas Bali lengkap dengan sandalnya. Hal itu dinilai wajar sebab sesuai adat pula, jika seorang adik perempuan menikah lebih dulu dibanding kakak perempuannya, harus membelikan sesuatu barang seperti pakaian.

Sayangnya, belum sempat Susiyani bisa mengenakan pakaian adat Bali, dia meninggal secara tragis ditembak perampok usai makan malam bersama kekasihnya Nyoman Armani.

"Jika anak saya sudah saatnya dipanggil Yang Maha Kuasa kami semuanya ikhlas. Semoga diberi tempat yang layak di sisi-Nya," harapnya.

Pihaknya hanya bisa berharap, pemerintah dan semua pihak bisa secepatnya membantu proses pemulangan jasad Susiyani untuk segera diupacarai secara Hindu. Keluarga belum bisa menentukan kapan jasad Susiyani akan dikubur atau diaben karena harus menunggu hari baik yang akan dibicarakan dengan pihak desa adat.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7635 seconds (0.1#10.140)