Demokrat tantang Golkar
A
A
A
Sindonews.com – Partai Demokrat Sulsel mulai gerah dengan klaim keberhasilan pembangunan yang selama ini dijadikan jualan politik oleh incumbent, Syahrul Yasin Limpo dan partai pengusungnya.
Untuk membuktikan siapa yang paling berhak melakukan klaim,pengurus Demokrat menantang incumbent dan partai pengusungnya melakukan debat terbuka. Bagi Demokrat, Golkar tidak bisa melakukan klaim sepihak sebab secara umum, keberhasilan Sulsel itu dinilai tak lepas dari Kota Makassar yang dipimpin Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin yang tak lain Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.
“Selama ini terkesan hanya satu orang yang merasa berhasil atas pembangunan di Sulsel. Saya menantang incumbent atau partai pendukungnya duduk bersama dan mendebatkan keberhasilan kepemimpinan yang sesungguhnya.Kami bisa membuka data, dan dari sana kita bisa melihat sesunguhnya Makassar-lah yang memberikan kontribusi terbesar, bahkan hampir separuhnya,” ungkap Direktur Eksekutif Demokrat Sulsel Sukman Baharuddin,kemarin.
Diketahui, Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin saat ini sedang bersaing untuk menjadi gubernur Sulsel pada Pemilihan Gubernur 2013. Menurut Sukman, indeks pembangunan di berbagai sektor di Sulsel didominasi hampir setengah dari kontribusi Kota Makassar. “Makassar berkontribusi sekitar 40% di sektor perekonomian. Hal yang sama juga didominasi bidang pendidikan, kesehatan, bahkan APBD hampir separuhnya dari Kota Makassar,”jelasnya.
Banyaknya klaim keberhasilan di Sulsel tersebut justru dipertanyakan Sukman.Menurutnya, rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Sulsel secara umum masih berada di peringkat 19 dari 33 provinsi jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tantangan Partai Demokrat tersebut mendapat sambutan dari pengurus Partai Golkar Sulsel.Wakil Sekretaris DPD I Golkar, Lakama Wiyaka, mengatakan partainya siap saja untuk mengikuti setiap diskusi yang membicarakan Sulsel dan juga pembangunan secara umum.
“Kami siap jika memang akan ada debat atau diskusi tentang pembangunan di Sulsel.Asalkan tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel tentu kami berpartisipasi,” tegasnya. Terkait gerahnya pengurus Demokrat Sulsel atas anggapan adanya klaim sendiri atas pembangunan Sulsel,Lakama menanggapi datar.“Tak bisa dikatakan keberhasilan sendiri dan juga keberhasilan bersama dua pemimpin tersebut.Tapi ini adalah keberhasilan masyarakat Sulsel secara umum,” kata Lakama.
Pengamat ekonomi dari Univerisatas Hasanuddin (Unhas) Madjid Sallatu mengatakan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan daerah biasanya dinilai dari dua segi, yakni perekonomian masyarakat dan daerah. Dari sisi daerah, Makassar dinilai memang masih menunjukkan kontribusi terbesar. (wbs)
Untuk membuktikan siapa yang paling berhak melakukan klaim,pengurus Demokrat menantang incumbent dan partai pengusungnya melakukan debat terbuka. Bagi Demokrat, Golkar tidak bisa melakukan klaim sepihak sebab secara umum, keberhasilan Sulsel itu dinilai tak lepas dari Kota Makassar yang dipimpin Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin yang tak lain Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.
“Selama ini terkesan hanya satu orang yang merasa berhasil atas pembangunan di Sulsel. Saya menantang incumbent atau partai pendukungnya duduk bersama dan mendebatkan keberhasilan kepemimpinan yang sesungguhnya.Kami bisa membuka data, dan dari sana kita bisa melihat sesunguhnya Makassar-lah yang memberikan kontribusi terbesar, bahkan hampir separuhnya,” ungkap Direktur Eksekutif Demokrat Sulsel Sukman Baharuddin,kemarin.
Diketahui, Syahrul Yasin Limpo dan Ilham Arief Sirajuddin saat ini sedang bersaing untuk menjadi gubernur Sulsel pada Pemilihan Gubernur 2013. Menurut Sukman, indeks pembangunan di berbagai sektor di Sulsel didominasi hampir setengah dari kontribusi Kota Makassar. “Makassar berkontribusi sekitar 40% di sektor perekonomian. Hal yang sama juga didominasi bidang pendidikan, kesehatan, bahkan APBD hampir separuhnya dari Kota Makassar,”jelasnya.
Banyaknya klaim keberhasilan di Sulsel tersebut justru dipertanyakan Sukman.Menurutnya, rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Sulsel secara umum masih berada di peringkat 19 dari 33 provinsi jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tantangan Partai Demokrat tersebut mendapat sambutan dari pengurus Partai Golkar Sulsel.Wakil Sekretaris DPD I Golkar, Lakama Wiyaka, mengatakan partainya siap saja untuk mengikuti setiap diskusi yang membicarakan Sulsel dan juga pembangunan secara umum.
“Kami siap jika memang akan ada debat atau diskusi tentang pembangunan di Sulsel.Asalkan tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel tentu kami berpartisipasi,” tegasnya. Terkait gerahnya pengurus Demokrat Sulsel atas anggapan adanya klaim sendiri atas pembangunan Sulsel,Lakama menanggapi datar.“Tak bisa dikatakan keberhasilan sendiri dan juga keberhasilan bersama dua pemimpin tersebut.Tapi ini adalah keberhasilan masyarakat Sulsel secara umum,” kata Lakama.
Pengamat ekonomi dari Univerisatas Hasanuddin (Unhas) Madjid Sallatu mengatakan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan daerah biasanya dinilai dari dua segi, yakni perekonomian masyarakat dan daerah. Dari sisi daerah, Makassar dinilai memang masih menunjukkan kontribusi terbesar. (wbs)
()