Imigran gelap Afganistan terdampar di Malang
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 100 imigran gelap asal Afganistan, terdampar di pantai selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lantaran mesin kapal yang mereka tumpangi menuju Australia rusak. Sementara itu, dari penyisiran sementara, polisi berhasil mengidentifikasi 48 imigran, dan sisanya masih dalam pencarian.
Usai terombang ambing di laut lepas selama beberapa jam, puluhan imigran gelap itu akhirnya bisa menyelamatkan diri. Setelah kapal yang mereka tumpangi terdampar di Pantai Wonogiri, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saat di selamatkan petugas, seorang imigran mendapatkan pertolongan medis karena mengalami luka di kaki.
Menurut salah satu imigran asal Afganistan, Sultoni, rata-rata para imigran membayar mulai 400 hingga 700 dolar. awalnya, di Jakarta dia hanya 1 rombongan mobil, namun saat akan berangkat dari sebuah pantai di Jakarta, terdapat 10 rombongan lain.
"Saya tidak tahu lokasi pantai di Jakarta yang digunakan untuk pemberangkatan imigran," terang Sultoni, Sabtu (21/4/2012) dini hari.
Kapolres Malang AKBP Rinto Djatmono mengatakan, para imigran terdiri dari pria dan wanita dewasa. Ada juga imigran yang masih balita dan sudah lansia. Mereka mencari suaka politik dengan harapan keamanan dan hidup layak di Australia, akibat konflik berkepanjangan di Afganistan.
"Sebagian ada yang melarikan diri karena takut tak memiliki surat identitas," terang Rinto.
Sementara itu, usai memulihkan kondisi fisik dan menjalani pemeriksaan di Polsek Bantur, malam ini puluhan imigran gelap itu dievekuasi menuju Kantor Imigrasi Malang dengan menggunakan dua bus. Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyisiran. (san)
Usai terombang ambing di laut lepas selama beberapa jam, puluhan imigran gelap itu akhirnya bisa menyelamatkan diri. Setelah kapal yang mereka tumpangi terdampar di Pantai Wonogiri, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saat di selamatkan petugas, seorang imigran mendapatkan pertolongan medis karena mengalami luka di kaki.
Menurut salah satu imigran asal Afganistan, Sultoni, rata-rata para imigran membayar mulai 400 hingga 700 dolar. awalnya, di Jakarta dia hanya 1 rombongan mobil, namun saat akan berangkat dari sebuah pantai di Jakarta, terdapat 10 rombongan lain.
"Saya tidak tahu lokasi pantai di Jakarta yang digunakan untuk pemberangkatan imigran," terang Sultoni, Sabtu (21/4/2012) dini hari.
Kapolres Malang AKBP Rinto Djatmono mengatakan, para imigran terdiri dari pria dan wanita dewasa. Ada juga imigran yang masih balita dan sudah lansia. Mereka mencari suaka politik dengan harapan keamanan dan hidup layak di Australia, akibat konflik berkepanjangan di Afganistan.
"Sebagian ada yang melarikan diri karena takut tak memiliki surat identitas," terang Rinto.
Sementara itu, usai memulihkan kondisi fisik dan menjalani pemeriksaan di Polsek Bantur, malam ini puluhan imigran gelap itu dievekuasi menuju Kantor Imigrasi Malang dengan menggunakan dua bus. Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyisiran. (san)
()