Dapat contekan, 2 siswa dicokok polisi

Senin, 16 April 2012 - 16:52 WIB
Dapat contekan, 2 siswa dicokok polisi
Dapat contekan, 2 siswa dicokok polisi
A A A
Sindonews.com - Hari pertama pelaksaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tercoreng. Dua siswa terpaksa diamankan petugas karena terpergok mempunyai kunci jawaban.

Dua siswa peserta UN masing-masing Nisrawati (17) siswa SMK Kesehatan Bina Sehat Terpadu dan Jusdiadi (17) siswa Jurusan Elektronik Otomotif, SMK Dirgantara.
Kedua sedang mengikuti UN di Rayon SMK Negeri I, Jalan Kihajar Dewantoro, Watampone.

Nisrawati dan Jusdiadi terpaksa diamankan petugas dari Polres Bone, karena kedapatan saat membaca kunci jawaban yang disembunyikan untuk ujian Bahasa Indonesia.

Kedua siswa tersebut ditangkap di ruangan yang berbeda. Jusdiadi, diamankan dari ruang (R-25). Dia ditangkap petugas saat mengisi jawaban yang disiapkan di sebuah kertas tisu.

Sementara Nisrawati mengikuti UN di R-26 mendapat kunci jawaban melalui telpon seluluer. Keduanya pun digelandang petugas ke ruangan Kepala Sekolah SMK Negeri I Watampone menuju Polres Bone.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bone Taswin Arifin mengancam akan memanggil ke empat pengawas yang menjaga dua ruang UN tersebut. Pemanggilan pengawas tersebut untuk dimintai keterangan, mengapa ada siswa yang lolos mendapatkan kunci jawaban di luar pengawasan mereka.

“Saya akan panggil pengawasnya, sebab itu tidak bisa kita tolerir hal seperti itu,” ujar Taswin menjelaskan, Senin (16/4/2012).

Menurut pengakuan Nisrawati, kunci jawaban diperolehnya dari sepupunya. Namun dia tidak memberitahu nama pengirim dan alamatnya. Dia mengaku mencatat semua kunci jawaban yang dikirim melalui pesan singkat atau Short Messages Services (SMS). Didesak tentang alamat sepupunya juga tidak mau menjawab.

“Saya dapat kunci jawaban dari saudara saya, tapi saya tidak tahu dia di mana,” ujarnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Kasat Binmas AKP Andi Kusnaini ketika dikonfirmasi mengatakan tidak menahan kedua siswa tersebut karena kasusnya masih dalam penyelidikan. Dia juga belum yakin apakah kunci jawaban yang diberikan itu benar atau tidak.

“Kita hanya beri pembinaan, setelah itu mereka buat pernyataan. Kita juga sedang menyelidiki dari mana kunci jawaban itu didapat," katanya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6950 seconds (0.1#10.140)