Pandeglang diguncang gempa subdiksi 6.0 SR
Pandeglang diguncang gempa subdiksi 6.0 SR
A
A
A
Sindonews.com - Gempa yang terjadi di Pandeglang, Banten terjadi di Selatan Ujung Kulon. gempa dengan kekuatan 6.0 Skala Richter (SR) tersebut kedalaman 10 Kilometer terjadi di ujung utara dari bidang kontak, dari lempeng Indo-Australia dengan Pulau Jawa.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan gempa di Pandeglang yang terjadi pada Minggu pagi pukul 02.26 WIB di 95 Kilometer Barat Daya Kabupaten Pandeglang, Banten atau Selatan Ujung Kulon.
Menurutnya, gempa Pandeglang ini merupakan gempa subduksi. Cirinya terlihat dari arah jurusan gempa yang di atas 300 derajat kedalaman lebih dari 40 kilometer dan mekanismenya sesar naik (thrust).
"Berdasarkan analisis para pakar gempa bumi Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam tahun 2011 telah beberapa kali terjadi gempa yang mirip yaitu pada 12 Januari 2011 dan 30 Desember 2011," ujarnya melalui pesan singkatnya, Minggu (15/4/2012).
Dikatakannya, gempa-gempa seperti ini membuktikan bahwa subduksi di Selat Sunda secara tektonik aktif. Adanya daerah kekosongan kegempaan (Seismic Gap) di bagian barat dayanya (Selat Sunda) yang berpotensi menghasilkan bencana kembali di masa depan.
"Maka masyarakat diwajibkan untuk terus waspada. Hingga pukul 08.15 WIB, belum ada laporan kerusakan akibat gempa," pungkasnya.
Gempa 6.0 SR terjadi pada pukul 02.26 WIB, berlokasi di 7.17 LU - 105.13 BT atau 95 kilometer barat daya Kabupaten Pandeglang, Banten, di selatan Ujung Kulon dengan kedalaman 10 kilometer.
Walaupun data sementara tak ada korban jiwa maupun materiil, gempa dirasakan sekitar tiga detik di daerah Pandeglang, wilayah Banten, Jakarta dan sekitarnya. Gempa ini pun sempat dirasakan dua kali oleh warga di Kecamatan Cibaliung, Pandeglang.
Untuk intensitas goncangan gempa II-III MMI atau terbilang lemah. Warga beraktifitas normal, tidak ada kepanikan berarti dan gempa ini tidak berpotensi Tsunami.(azh)
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan gempa di Pandeglang yang terjadi pada Minggu pagi pukul 02.26 WIB di 95 Kilometer Barat Daya Kabupaten Pandeglang, Banten atau Selatan Ujung Kulon.
Menurutnya, gempa Pandeglang ini merupakan gempa subduksi. Cirinya terlihat dari arah jurusan gempa yang di atas 300 derajat kedalaman lebih dari 40 kilometer dan mekanismenya sesar naik (thrust).
"Berdasarkan analisis para pakar gempa bumi Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam tahun 2011 telah beberapa kali terjadi gempa yang mirip yaitu pada 12 Januari 2011 dan 30 Desember 2011," ujarnya melalui pesan singkatnya, Minggu (15/4/2012).
Dikatakannya, gempa-gempa seperti ini membuktikan bahwa subduksi di Selat Sunda secara tektonik aktif. Adanya daerah kekosongan kegempaan (Seismic Gap) di bagian barat dayanya (Selat Sunda) yang berpotensi menghasilkan bencana kembali di masa depan.
"Maka masyarakat diwajibkan untuk terus waspada. Hingga pukul 08.15 WIB, belum ada laporan kerusakan akibat gempa," pungkasnya.
Gempa 6.0 SR terjadi pada pukul 02.26 WIB, berlokasi di 7.17 LU - 105.13 BT atau 95 kilometer barat daya Kabupaten Pandeglang, Banten, di selatan Ujung Kulon dengan kedalaman 10 kilometer.
Walaupun data sementara tak ada korban jiwa maupun materiil, gempa dirasakan sekitar tiga detik di daerah Pandeglang, wilayah Banten, Jakarta dan sekitarnya. Gempa ini pun sempat dirasakan dua kali oleh warga di Kecamatan Cibaliung, Pandeglang.
Untuk intensitas goncangan gempa II-III MMI atau terbilang lemah. Warga beraktifitas normal, tidak ada kepanikan berarti dan gempa ini tidak berpotensi Tsunami.(azh)
()
Explore More