Pasca gempa Aceh warga serbu SPBU
A
A
A
Sindonews.com - Pasca digoyang gempa berkekuatan 8,5 Scala Richter (SR), masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar menyerbu Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan pedagang bensin eceran.
Antrean panjang terlihat di SPBU Lampeuneurut, Aceh Besar. Ratusan warga mengantre bensin dan aparat kepolisian berjaga-jaga melakukan mengamankan takut terjadi kericuhan.
Rahman (27), warga Banda Aceh mengaku takut kehabisan bensin sepeda motornya, jika terjadi Tsunami. "Kalau Tsunami terjadi kami bisa lari selamatkan keluarga," ujar warga Lamdingin, Banda Aceh itu.
Kepanikan serupa diungkapkan Armia, warga Blang Oi. Dia mengaku sengaja mengisi full bahan bakar mobilnya untuk berjaga-jaga kalau bencana melanda Aceh. Apalagi saat itu, peringatan potensi Tsunami belum dicabut. "Dua kali gempa besar, kami takut Tsunami bisa terjadi, jadi kami bersiap-siap," terangnya.
Serbuan pom bensin juga terjadi di SPBU Lueng Bata, Banda Aceh. Di sini, puluhan warga mengantre mengisi bahan bakar kendaraannya. Antrean terpanjang adalah sepeda meter.
Sementara di Lueng Bata, daerah perbatasan Banda Aceh-Aceh Besar, sebagian besar masyarakat ingin menyelamatkan diri ke perbukitan sekitar Aceh Besar. "Saya ingin ke Saree, tadinya saat di Mata Ie, tentara di situ suruh naik ke tempat yang lebih tinggi," kata Syarwan, salah seorang warga. (san)
Antrean panjang terlihat di SPBU Lampeuneurut, Aceh Besar. Ratusan warga mengantre bensin dan aparat kepolisian berjaga-jaga melakukan mengamankan takut terjadi kericuhan.
Rahman (27), warga Banda Aceh mengaku takut kehabisan bensin sepeda motornya, jika terjadi Tsunami. "Kalau Tsunami terjadi kami bisa lari selamatkan keluarga," ujar warga Lamdingin, Banda Aceh itu.
Kepanikan serupa diungkapkan Armia, warga Blang Oi. Dia mengaku sengaja mengisi full bahan bakar mobilnya untuk berjaga-jaga kalau bencana melanda Aceh. Apalagi saat itu, peringatan potensi Tsunami belum dicabut. "Dua kali gempa besar, kami takut Tsunami bisa terjadi, jadi kami bersiap-siap," terangnya.
Serbuan pom bensin juga terjadi di SPBU Lueng Bata, Banda Aceh. Di sini, puluhan warga mengantre mengisi bahan bakar kendaraannya. Antrean terpanjang adalah sepeda meter.
Sementara di Lueng Bata, daerah perbatasan Banda Aceh-Aceh Besar, sebagian besar masyarakat ingin menyelamatkan diri ke perbukitan sekitar Aceh Besar. "Saya ingin ke Saree, tadinya saat di Mata Ie, tentara di situ suruh naik ke tempat yang lebih tinggi," kata Syarwan, salah seorang warga. (san)
()