Gempa Sumatera telah dilaporkan ke SBY
A
A
A
Sindonews.com - Gempa berkekuatan 8,5 skala Richter (SR) yang mengguncang Sumatera telah dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian gempa bumi di Pulau Sumatera kepada Presiden SBY.
"BNPB telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Intruksi Presiden memerintahkan Kepala BNPB menuju lokasi,"ujarnnya kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2012).
Sore ini, kata dia pada pukul 18.30 WIB telah berangkat dengan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma. Dikatakannya, ada tiga tim yang diturunkan ke lokasi bencana.
"Satu Tim ke Simeuleu Aceh dipimpin Kepala BNPB bersama Kementrian Kesehatan, Kemsos, Kem PU, Basarnas. Satu Tim ke Padang, Sumatera Barat dipimpin Deputi Penanggulangan Darurat BNPB. Dan satu tim ke Bengkulu dipimpin Direktur Tanggap Darurat BNPB. Tiap tim berjumlah delapan orang," tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, semua tim ke lapangan dalam rangka melakukan damage assessment atau kajian kerusakan dan kebutuhan yang perlu dideploy ke lokasi bencana.
"BNPB bersama BMKG dan Bakosurtanal juga terus melakukan pemantauan gempa dan potensi Tsunami," pungkasnya.(azh)
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian gempa bumi di Pulau Sumatera kepada Presiden SBY.
"BNPB telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Intruksi Presiden memerintahkan Kepala BNPB menuju lokasi,"ujarnnya kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2012).
Sore ini, kata dia pada pukul 18.30 WIB telah berangkat dengan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma. Dikatakannya, ada tiga tim yang diturunkan ke lokasi bencana.
"Satu Tim ke Simeuleu Aceh dipimpin Kepala BNPB bersama Kementrian Kesehatan, Kemsos, Kem PU, Basarnas. Satu Tim ke Padang, Sumatera Barat dipimpin Deputi Penanggulangan Darurat BNPB. Dan satu tim ke Bengkulu dipimpin Direktur Tanggap Darurat BNPB. Tiap tim berjumlah delapan orang," tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, semua tim ke lapangan dalam rangka melakukan damage assessment atau kajian kerusakan dan kebutuhan yang perlu dideploy ke lokasi bencana.
"BNPB bersama BMKG dan Bakosurtanal juga terus melakukan pemantauan gempa dan potensi Tsunami," pungkasnya.(azh)
()