Bentrok di Lutra tak terkait isu SARA
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok warga yang terjadi di Luwu Utara (Lutra) Sulawesi selatan (Sulsel) tidak terkait isu Suku, Ras, Agama dan Antar golongan.
Kapolres Lutra, AKBP Agus Risendi mengatakan, kasus bentrokan ini diawali dengan bentrok antar warga yang menyebabkan Iwan alias Bogel, warga Dusun Tarue, Desa Buangin, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Lutra tewas.
"Serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Dalam perkara ini, kita akan bertindak tegas terhadap warga yang mencoba melakukan penyerangan, termasuk bertindak anarkistis," ujar Agus menjelaskan, Selasa (10/4/2012).
Sementara Bupati Lutra, Arifin Junaidi, meminta warga Sabbang yang masih satu rumpun, agar menghentikan pertikaian. Saat ini, situasi mencekam di Sabbang akibat adanya penyerangan sekelompok warga dan berimbas pembakaran dua rumah warga.
"Jangan mudah terpancing dan terprovokasi, serahkan sepenuhnya kepada polisi penanganan kasus pembunuhan ini secara hukum," katanya.
Pemkab Lutra, tegas dia, telah mengupayakan perdamaian kedua belah pihak, karena masalah ini rentan disusupi provokasi.
"Mari kita tetap menjaga Lutra sebagai kabupaten Indonesia mini, yang dihuni banyak suku, etnis, agama dan kelompok, tetap tentram, damai, dan aman," imbuh Arifin.
Sebelumnya, puluhan warga membakar dua rumah di Dusun Salu Laiya, Desa Terpedo Raya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara (Lutra). Aksi pembakaran ini merupakan buntut dari bentrokan warga yang menyebabkan salah seorang warga tewas.(azh)
Kapolres Lutra, AKBP Agus Risendi mengatakan, kasus bentrokan ini diawali dengan bentrok antar warga yang menyebabkan Iwan alias Bogel, warga Dusun Tarue, Desa Buangin, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Lutra tewas.
"Serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Dalam perkara ini, kita akan bertindak tegas terhadap warga yang mencoba melakukan penyerangan, termasuk bertindak anarkistis," ujar Agus menjelaskan, Selasa (10/4/2012).
Sementara Bupati Lutra, Arifin Junaidi, meminta warga Sabbang yang masih satu rumpun, agar menghentikan pertikaian. Saat ini, situasi mencekam di Sabbang akibat adanya penyerangan sekelompok warga dan berimbas pembakaran dua rumah warga.
"Jangan mudah terpancing dan terprovokasi, serahkan sepenuhnya kepada polisi penanganan kasus pembunuhan ini secara hukum," katanya.
Pemkab Lutra, tegas dia, telah mengupayakan perdamaian kedua belah pihak, karena masalah ini rentan disusupi provokasi.
"Mari kita tetap menjaga Lutra sebagai kabupaten Indonesia mini, yang dihuni banyak suku, etnis, agama dan kelompok, tetap tentram, damai, dan aman," imbuh Arifin.
Sebelumnya, puluhan warga membakar dua rumah di Dusun Salu Laiya, Desa Terpedo Raya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara (Lutra). Aksi pembakaran ini merupakan buntut dari bentrokan warga yang menyebabkan salah seorang warga tewas.(azh)
()