Dua hari Kota Sampang terendam banjir
A
A
A
Sindonews.com - Banjir kiriman yang merendam Kota Sampang, Madura, dalam dua hari terakhir membuat aktivitas kota di pinggir laut tersebut benar-benar lumpuh. Hingga siang tadi, air masih cukup tinggi.
Untuk mengurangi beban warga, tim relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sampang pun mulai membagikan nasi bungkus untuk warga setempat. Dengan menggunakan perahu karet, Tagana mendistribusikan sekira seribu nasi bungkus ke berbagai perkampungan padat penduduk yang terendam banjir sejak kemarin.
Meski hanya berisi lauk yang sederhana, pembagian bantuan berupa nasi bungkus ini tentu saja disambut gembira oleh warga. Apalagi rata-rata warga memang kesulitan memasak akibat rumah mereka digenangi air banjir.
Banjir ini diakibatkan meluapnya sungai Kemuning yang membelah Kota Sampang. Air banjir tersebut kiriman dari wilayah utara Kota Sampang yang merupakan dataran tinggi. Setidaknya tercatat ada lima kelurahan yang terendam banjir kiriman ini, yaitu kelurahan Panggung, Paseyan, Dalpenang, Rongtenga dan kelurahan Gunung Maddah.
“Sungai Kemuning-nya meluap. Sebenarnya tadi malam sempat surut sebentar. Tapi air meninggi lagi tadi pagi karena bersamaan dengan air laut pasang," ujar Samsuri, salah seorang warga kelurahan Rongtenga saat ditemui di teras rumahnya, Minggu (8/4/2012).
Selain merendam perkampungan penduduk, banjir juga melumpuhkan jalur transportasi di kota ini. Tingginya air banjir hingga satu meter, membuat kendaraan bermotor yang nekad menerobos banyak yang mogok, termasuk kendaraan roda empat.
Bahkan, hingga siang tadi pun, akses jalan masuk Kota Sampang diblokir petugas dari arah Pamekasan-Surabaya maupun sebaliknya. Arus lalu lintas pun dialihkan melewati jalur alternatif yang tidak terendam banjir.
Sementara jalur transportasi ke wilayah utara praktis lumpuh total. Kendaraan banyak yang kembali memutar khawatir terjebak banjir.(azh)
Untuk mengurangi beban warga, tim relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sampang pun mulai membagikan nasi bungkus untuk warga setempat. Dengan menggunakan perahu karet, Tagana mendistribusikan sekira seribu nasi bungkus ke berbagai perkampungan padat penduduk yang terendam banjir sejak kemarin.
Meski hanya berisi lauk yang sederhana, pembagian bantuan berupa nasi bungkus ini tentu saja disambut gembira oleh warga. Apalagi rata-rata warga memang kesulitan memasak akibat rumah mereka digenangi air banjir.
Banjir ini diakibatkan meluapnya sungai Kemuning yang membelah Kota Sampang. Air banjir tersebut kiriman dari wilayah utara Kota Sampang yang merupakan dataran tinggi. Setidaknya tercatat ada lima kelurahan yang terendam banjir kiriman ini, yaitu kelurahan Panggung, Paseyan, Dalpenang, Rongtenga dan kelurahan Gunung Maddah.
“Sungai Kemuning-nya meluap. Sebenarnya tadi malam sempat surut sebentar. Tapi air meninggi lagi tadi pagi karena bersamaan dengan air laut pasang," ujar Samsuri, salah seorang warga kelurahan Rongtenga saat ditemui di teras rumahnya, Minggu (8/4/2012).
Selain merendam perkampungan penduduk, banjir juga melumpuhkan jalur transportasi di kota ini. Tingginya air banjir hingga satu meter, membuat kendaraan bermotor yang nekad menerobos banyak yang mogok, termasuk kendaraan roda empat.
Bahkan, hingga siang tadi pun, akses jalan masuk Kota Sampang diblokir petugas dari arah Pamekasan-Surabaya maupun sebaliknya. Arus lalu lintas pun dialihkan melewati jalur alternatif yang tidak terendam banjir.
Sementara jalur transportasi ke wilayah utara praktis lumpuh total. Kendaraan banyak yang kembali memutar khawatir terjebak banjir.(azh)
()