Air Bengawan Solo naik, Bojonegoro siaga satu
A
A
A
Sindonews.com - Permukaan Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro terus bergerak naik. Ketinggian air sungai yang terpantau di papan duga dekat Pasar Besar Bojonegoro pada pukul 13.00 WIB berada dikisaran 13.33 pielschal di atas permukaan air laut. Wilayah Bojonegoro kini dinyatakan siaga satu.
Air Sungai Bengawan Solo bergerak dengan cepat. Air berwarna kuning kecokelatan dan keruh itu menyeret sampah dan ranting-ranting kering. Ketinggian air kini mendekati batas atas penampang sungai.
Menurut Nursyam, petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo, air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro naik dengan cepat. Hal itu dipicu adanya kiriman air dari daerah hulu yaitu dari Madiun dan Ngawi. "Daerah hulu banjir dan airnya bermuara di Sungai Bengawan Solo," ujarnya, kemarin.
Diperkirakan, ketinggian air Sungai Bengawan Solo masih akan terus meninggi hingga malam kemarin. Namun, air Sungai Bengawan Solo itu diperkirakan hanya lewat dan tidak sampai meluber dan menggenangi permukiman warga. Sebab, wilayah Bojonegoro dan sekitarnya tidak terjadi hujan.
Menurut Kasi Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro, Sutardjo, air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro kini memang terus merambat naik. Bahkan, kata dia, kini ketinggian air sungai di atas 13.00 pielschal. "Wilayah Bojonegoro kini statusnya siaga satu banjir," ujarnya.
Ia mengimbau agar warga yang tinggal di dekat sungai waspada banjir. Sebab, air kiriman dari daerah hulu diperkirakan masih terus berlangsung.
Meski air sungai naik, namun warga yang menyeberangi sungai naik perahu tradisional tampak berjalan biasa. Seperti aktivitas penyeberangan di titik Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota Bojonegoro ke titik di Desa/Kecamatan Trucuk.
Menurut Kardi, 55, tukang perahu, mengatakan, air sungai memang bergerak naik dengan cepat. Namun, kata dia, hal itu tidak mengganggu aktivitas penyeberangan. "Yang penting kami lebih waspada dan selalu sedia pelampung," ungkap Kardi, warga Desa/Kecamatan Trucuk tersebut. (san)
Air Sungai Bengawan Solo bergerak dengan cepat. Air berwarna kuning kecokelatan dan keruh itu menyeret sampah dan ranting-ranting kering. Ketinggian air kini mendekati batas atas penampang sungai.
Menurut Nursyam, petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo, air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro naik dengan cepat. Hal itu dipicu adanya kiriman air dari daerah hulu yaitu dari Madiun dan Ngawi. "Daerah hulu banjir dan airnya bermuara di Sungai Bengawan Solo," ujarnya, kemarin.
Diperkirakan, ketinggian air Sungai Bengawan Solo masih akan terus meninggi hingga malam kemarin. Namun, air Sungai Bengawan Solo itu diperkirakan hanya lewat dan tidak sampai meluber dan menggenangi permukiman warga. Sebab, wilayah Bojonegoro dan sekitarnya tidak terjadi hujan.
Menurut Kasi Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro, Sutardjo, air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro kini memang terus merambat naik. Bahkan, kata dia, kini ketinggian air sungai di atas 13.00 pielschal. "Wilayah Bojonegoro kini statusnya siaga satu banjir," ujarnya.
Ia mengimbau agar warga yang tinggal di dekat sungai waspada banjir. Sebab, air kiriman dari daerah hulu diperkirakan masih terus berlangsung.
Meski air sungai naik, namun warga yang menyeberangi sungai naik perahu tradisional tampak berjalan biasa. Seperti aktivitas penyeberangan di titik Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota Bojonegoro ke titik di Desa/Kecamatan Trucuk.
Menurut Kardi, 55, tukang perahu, mengatakan, air sungai memang bergerak naik dengan cepat. Namun, kata dia, hal itu tidak mengganggu aktivitas penyeberangan. "Yang penting kami lebih waspada dan selalu sedia pelampung," ungkap Kardi, warga Desa/Kecamatan Trucuk tersebut. (san)
()