Nasib 400 KK korban lumpur Lapindo belum jelas

Nasib 400 KK korban lumpur Lapindo belum jelas
A
A
A
Sindonews.com - Enam tahun berlalu, bencana semburan lumpur di Sidoarjo masih menyisakan masalah sosial. Ganti rugi terhadap ratusan warga hingga kini belum diselesaikan oleh PT Lapindo Brantas.
Nasib ratusan Warga Desa Renokenongo, Sidoarjo hingga kini masih belum jelas. PT Lapindo hingga kini belum membayar ganti rugi atas tempat tinggal mereka yang terendam lumpur.
Lantaran rumahnya teredam lumpur, ratusan warga Desa Renokenongo-Porong kini hidup di Komplek Perumahan Relokasi korban lumpur Lapindo di kawasan Renojoyo Kedungsolo, Porong. Tercatat, lebih dari 400 Kepala Keluarga (KK) tinggal di kompleks tersebut.
Salah seorang warga, Sunaryati mengatakan, angsuran ganti rugi yang diberikan kepada warga setiap bulan kini tersendat. Hal itu dikarenakan anak perusahaan PT Lapindo, yakni PT Minarak Lapindo Jaya sudah tidak memiliki dana cukup untuk membayar angsuran kepada warga korban lumpur.
"Katanya mau diselesaikan pembayarannya. Tapi sekarang malah tersendat-sendat. Nasib kami makin tak jelas," ungkap Sunaryati menjelaskan, Kamis (5/4/2012).
Menurut Sunaryati, PT Lapindo hanya memberikan janji-janji untuk memberikan ganti rugi. Akan tetapi realisasinya tidak ada.
Koordinator warga korban Lumpur, Pitanto, mengatakan warga menuntut pemerintah mengambil alih proses penyelesaian ganti rugi. Akan tetapi, jalan ke arah tersebut selalu tersendat.
"Lapindo cuma janji doang. Warga susah payah mencicil untuk bangun rumah, sekarang malah tenggelam oleh lumpur," paparnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Vice Presiden PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam mengakui Lapindo hingga kini sedang terkendala masalah dana. Saat ini pihaknya masih menunggu pinjaman dari bank untuk menutup dan menyelesaikan ganti rugi korban lumpur.
"Sampai saat ini sedang diupayakan untuk pembayaran ganti rugi. Itu memang tanggung jawab Lapindo," paparnya.(azh)
Nasib ratusan Warga Desa Renokenongo, Sidoarjo hingga kini masih belum jelas. PT Lapindo hingga kini belum membayar ganti rugi atas tempat tinggal mereka yang terendam lumpur.
Lantaran rumahnya teredam lumpur, ratusan warga Desa Renokenongo-Porong kini hidup di Komplek Perumahan Relokasi korban lumpur Lapindo di kawasan Renojoyo Kedungsolo, Porong. Tercatat, lebih dari 400 Kepala Keluarga (KK) tinggal di kompleks tersebut.
Salah seorang warga, Sunaryati mengatakan, angsuran ganti rugi yang diberikan kepada warga setiap bulan kini tersendat. Hal itu dikarenakan anak perusahaan PT Lapindo, yakni PT Minarak Lapindo Jaya sudah tidak memiliki dana cukup untuk membayar angsuran kepada warga korban lumpur.
"Katanya mau diselesaikan pembayarannya. Tapi sekarang malah tersendat-sendat. Nasib kami makin tak jelas," ungkap Sunaryati menjelaskan, Kamis (5/4/2012).
Menurut Sunaryati, PT Lapindo hanya memberikan janji-janji untuk memberikan ganti rugi. Akan tetapi realisasinya tidak ada.
Koordinator warga korban Lumpur, Pitanto, mengatakan warga menuntut pemerintah mengambil alih proses penyelesaian ganti rugi. Akan tetapi, jalan ke arah tersebut selalu tersendat.
"Lapindo cuma janji doang. Warga susah payah mencicil untuk bangun rumah, sekarang malah tenggelam oleh lumpur," paparnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Vice Presiden PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam mengakui Lapindo hingga kini sedang terkendala masalah dana. Saat ini pihaknya masih menunggu pinjaman dari bank untuk menutup dan menyelesaikan ganti rugi korban lumpur.
"Sampai saat ini sedang diupayakan untuk pembayaran ganti rugi. Itu memang tanggung jawab Lapindo," paparnya.(azh)
()