30 persen warga Jeneponto kekurangan air bersih
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 30 persen warga di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum bisa mengakses dan menikmati air bersih.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Jeneponto Radjamilo, saat membuka acara Workshop Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diadakan oleh IUWASH (Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene) di ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto.
“Kami berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut pada tahun ini juga, agar warga bisa mengakses air. Dulu waktu tahun 2004, masih banyak yang gerobak pembawa air, dan sekarang hampir tidak ada lagi,” ungkap Radjamilo menjelaskan, Rabu (4/4/2012).
Menurut dia, penyediaan air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat, merupakan satu dari beberapa isu utama dalam pelayanan publik, yang perlu disikapi bersama. Dia mengakui jika persoalan air bersih dan sanitasi di Jeneponto merupakan persoalan yang sangat urgent. Sementara untuk akses sanitasi baru mencapai 51,59 persen.
“Kondisi ini masih jauh dari target nasional yang ingin dicapai pada tahun 2015, sebagai target Milllenium development Goals (MDGs) yaitu 68,87 persen untuk air minum, dan sanitasi 62, 41 persen,” jelas orang nomor I di Kabupaten berjulukan Turatea tersebut.
Disinggung mengenai upaya Pemkab untuk masalah sanitasi, pihaknya akan memberdayakan Kades dan Camat untuk memberikan pelayanan yang baik, dan dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam dua bulan kedepan, pihaknya kemudian akan melakukan evaluasi kinerja.
Selain itu, ntuk air bersih, Pemkab melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tengah melakukan upaya peningkatan suplai air, yang saat ini sudah sampai ke Tamanroya.
“Kami juga sementara mendesain untuk pembuatan bak penampungan air, yang jaraknya juga akan diukur jaraknya. Kami juga menargetkan bisa melebihi dari target nasional (68%),” tandas Radjamilo.
Sementara itu Worksop terkait sanitasi dan air bersih yang diadakan IUWASH menyebutkan, bahwa Kabupaten Jeneponto akan dijadikan sebagai pilot project sanitasi yang layak.
“Jeneponto memang terpilih, dari provinsi dan Pemkab Jeneponto terkait akses air bersih, serta masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Koordinator publik dan media kampanye IUWASH, Musfarayani.(azh)
Hal tersebut diungkapkan Bupati Jeneponto Radjamilo, saat membuka acara Workshop Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diadakan oleh IUWASH (Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene) di ruang Pola Kantor Bupati Jeneponto.
“Kami berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut pada tahun ini juga, agar warga bisa mengakses air. Dulu waktu tahun 2004, masih banyak yang gerobak pembawa air, dan sekarang hampir tidak ada lagi,” ungkap Radjamilo menjelaskan, Rabu (4/4/2012).
Menurut dia, penyediaan air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat, merupakan satu dari beberapa isu utama dalam pelayanan publik, yang perlu disikapi bersama. Dia mengakui jika persoalan air bersih dan sanitasi di Jeneponto merupakan persoalan yang sangat urgent. Sementara untuk akses sanitasi baru mencapai 51,59 persen.
“Kondisi ini masih jauh dari target nasional yang ingin dicapai pada tahun 2015, sebagai target Milllenium development Goals (MDGs) yaitu 68,87 persen untuk air minum, dan sanitasi 62, 41 persen,” jelas orang nomor I di Kabupaten berjulukan Turatea tersebut.
Disinggung mengenai upaya Pemkab untuk masalah sanitasi, pihaknya akan memberdayakan Kades dan Camat untuk memberikan pelayanan yang baik, dan dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam dua bulan kedepan, pihaknya kemudian akan melakukan evaluasi kinerja.
Selain itu, ntuk air bersih, Pemkab melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tengah melakukan upaya peningkatan suplai air, yang saat ini sudah sampai ke Tamanroya.
“Kami juga sementara mendesain untuk pembuatan bak penampungan air, yang jaraknya juga akan diukur jaraknya. Kami juga menargetkan bisa melebihi dari target nasional (68%),” tandas Radjamilo.
Sementara itu Worksop terkait sanitasi dan air bersih yang diadakan IUWASH menyebutkan, bahwa Kabupaten Jeneponto akan dijadikan sebagai pilot project sanitasi yang layak.
“Jeneponto memang terpilih, dari provinsi dan Pemkab Jeneponto terkait akses air bersih, serta masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Koordinator publik dan media kampanye IUWASH, Musfarayani.(azh)
()