Angkutan massal Surabaya baru terealisasi 2015
A
A
A
Sindonews.com – Keinginan warga Surabaya untuk segera memakai angkutan massal yang mumpuni masih jauh dari harapan. Pasalnya, realisasi angkutan massal di Kota pahlawan baru bisa terwujud pada 2015 nanti.
Saat ini proses pembuatan angkutan massal di Surabaya masih memasuki detail engineering desain (DED). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri baru bisa mewujudkan angkutan massal terpadu pada 2015.
“Saat ini sudah feasibility study (FS). Jadi prosesnya masih berjalan,” ujar Risma, Selasa (3/4/2012).
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu melanjutkan, konsep angkutan massal yang dipakai juga tetap sama, yakni untuk jalur Utara-Selatan memakai trem. Sementara sisanya memaksimalkan monorel dan angkutan kota (angkot) yang menghubungkan berbagai wilayah.
Risma sendiri tetap mempertahankan keberadaan angkot untuk mengantar warga ke berbagai tujuan. Sementara untuk trem dipakai transportasi massal yang nyaman dan bisa menjangkau beberapa wilayah.
“Kami ingin memaksimalkan keberadaan terminal di dalam kota. Makanya ada beberapa terminal baru untuk mendukung layanan angkot,” jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun SINDO, program monorel dan trem yang dicetuskan pemkot belakangan sudah tertuang di dalam Surabaya Intergreated Transport Netdwork Plane (SITNT), program itu sudah diterbitkan pemkot sejak 2001. Dalam SITNT itu ada empat bentuk transportasi massal yang diprogramkan. Keempatnya adalah busway, monorel, trem dan subway. Program itupun hampir setiap tahun dibuatkan DED.
Khusus busway sudah dibuatkan DED sejak 2003 dan saat itu realisasinya akan diwujudkan pada 2004-2006. Bahkan sekarang dari empat program itu belum bisa diwujudkan Surabaya.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Sudirjo menuturkan, program transportasi massal yang lama sampai sekarang belum ada realisasinya sama sekali. “Padahal yang terpenting dalam masalah pengadaan ini sarana tranportasi massal ini realisasinya daripada DED,” ujar
Sudirjo.
Belakangan, lanjutnya, keyakinan pemkot untuk mewujudkan mimpinya membangun monorel dan trem tampaknya tidak lagi isapan jempol. Rencananya, mimpi itu akan diwujudkan dengan pelaksanaan pembuatan detail engineering design (DED)-nya bulan ini.
Saat ini proses pembuatan angkutan massal di Surabaya masih memasuki detail engineering desain (DED). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri baru bisa mewujudkan angkutan massal terpadu pada 2015.
“Saat ini sudah feasibility study (FS). Jadi prosesnya masih berjalan,” ujar Risma, Selasa (3/4/2012).
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu melanjutkan, konsep angkutan massal yang dipakai juga tetap sama, yakni untuk jalur Utara-Selatan memakai trem. Sementara sisanya memaksimalkan monorel dan angkutan kota (angkot) yang menghubungkan berbagai wilayah.
Risma sendiri tetap mempertahankan keberadaan angkot untuk mengantar warga ke berbagai tujuan. Sementara untuk trem dipakai transportasi massal yang nyaman dan bisa menjangkau beberapa wilayah.
“Kami ingin memaksimalkan keberadaan terminal di dalam kota. Makanya ada beberapa terminal baru untuk mendukung layanan angkot,” jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun SINDO, program monorel dan trem yang dicetuskan pemkot belakangan sudah tertuang di dalam Surabaya Intergreated Transport Netdwork Plane (SITNT), program itu sudah diterbitkan pemkot sejak 2001. Dalam SITNT itu ada empat bentuk transportasi massal yang diprogramkan. Keempatnya adalah busway, monorel, trem dan subway. Program itupun hampir setiap tahun dibuatkan DED.
Khusus busway sudah dibuatkan DED sejak 2003 dan saat itu realisasinya akan diwujudkan pada 2004-2006. Bahkan sekarang dari empat program itu belum bisa diwujudkan Surabaya.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Sudirjo menuturkan, program transportasi massal yang lama sampai sekarang belum ada realisasinya sama sekali. “Padahal yang terpenting dalam masalah pengadaan ini sarana tranportasi massal ini realisasinya daripada DED,” ujar
Sudirjo.
Belakangan, lanjutnya, keyakinan pemkot untuk mewujudkan mimpinya membangun monorel dan trem tampaknya tidak lagi isapan jempol. Rencananya, mimpi itu akan diwujudkan dengan pelaksanaan pembuatan detail engineering design (DED)-nya bulan ini.
()