Mahasiswa Timor Tengah Utara kembali bentrok

Sindonews.com - Lantaran belum mengetahui berita tentang penundaan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), sejumlah mahasiswa di Nusa Tenggara Timut (NTT) terlibat bentrok dengan polisi.

Bentrokan berawal ketika mahasiswa dari berbagai universitas di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kefamenanu halaman depan Kantor Bupati Timor Tengah Utara,

Semula aksi ini berjalan dengan aman. Namun suasana aksi tiba-tiba berubah menjadi ricuh lantaran terlihat lemparan batu dan kardus air mineral dari mahasiswa ke arah polisi yang sedang berjaga-jaga.

Polisi yang terkena lemparan itu spontan mengejar serta memukuli mahasiswa menggunakan rotan, sejumlah mahasiswa terlihat lari berhamburan menyelamatkan diri dari kejaran aparat kepolisian.

Dalam aksi ini sejumlah anggota polisi terkena lemparan batu serta tiga mahasiswa juga mengalami luka memar di kepala maupun sekujur badan terkena pukulan dari aparat kepolisian setempat.

Sebelumnya dalam perjalanan dari DPRD menuju Pemda setempat, mahasiswa berpapasan dengan sebuah mobil dinas yang melintas, spontan mereka menyandera mobil dinas plat DH 194 D milik bagian Humas Pemda Timor Tengah Utara.
Mahasiswa merusak body dan pintu mobil tersebut, aksi nekat ini dilakukan mahasiswa karena saat berorasi menuju DPRD pagi tadi, ternyata sebanyak 30 anggota dewan setempat sedang mengikuti Bimtek di Jakarta sejak tiga hari lalu.

Aksi tersebut berakhir damai setelah pihak kepolisian lakukan negosiasi hingga pengunjuk rasa kembali berorasi serta sempat menemui Bupati dan berdialog dalam sebuah ruang pertemuan di Pemda Timor Tengah Utara.(azh)