Hadapi pengunjuk rasa, polisi zikir bersama
A
A
A
Sindonews.com - Tidak hanya memasang tameng dan barikade untuk menghadapi para pengunjuk rasa. Sekira 200 anggota kepolisian gabungan dari Polda Jabar, Polrestabes Bandung dan Polsek jajaran Polrestabes Bandung gelar zikir bersama di sela tugasnya untuk mengamankan aksi demo yang terjadi di Gedung Sate, Kota Bandung.
Zikir yang diselingi dengan salawat dan doa yang dikasetkan itu dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Acara dipimpin oleh empat orang yang berasal dari Sat Brimob Polda Jabar.
Para polisi yang mengikuti zikir masih berpakaian lengkap dengan atribut yang biasa dipakai untuk menghalau para pendemo yang anarkis.
Mereka duduk tanpa beralaskan apa pun di depan dan di balik gerbang Gedung Sate, Bandung. Mereka terlihat khusyuk, antara atasan dan bawahan hikmat mengumandangkan doa dan salawat.
Ditemui usai zikir bersama, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, zikir ini adalah aksi spontan dan tidak ada maksud apa-apa.
"Kita bekerja dengan hati, sehingga apa yang dikerjakan harus dengan tenang dan bukan dengan otot saja," tuturnya, Jumat (30/3/2012).
Dia berharap, dengan adanya doa bersama seperti ini Indonesia, Jawa Barat dan khususnya Kota Bandung bisa kondusif meskipun aksi demo terus menerus terjadi.
"Ini bukan Standar Operating Prosedur (SOP). Tapi kita bekerja intinya harus dengan hati dan disertai dengan doa," tukasnya.
Dari pantauan wartawan, Dzikir bersama usai sekitar pukul 16.15 WIB. Bahkan, di akhir acara semua anggota polisi bersalaman dengan para pendemo yang juga sama-sama selesai berorasi di depan Gedung Sate.(azh)
Zikir yang diselingi dengan salawat dan doa yang dikasetkan itu dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Acara dipimpin oleh empat orang yang berasal dari Sat Brimob Polda Jabar.
Para polisi yang mengikuti zikir masih berpakaian lengkap dengan atribut yang biasa dipakai untuk menghalau para pendemo yang anarkis.
Mereka duduk tanpa beralaskan apa pun di depan dan di balik gerbang Gedung Sate, Bandung. Mereka terlihat khusyuk, antara atasan dan bawahan hikmat mengumandangkan doa dan salawat.
Ditemui usai zikir bersama, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, zikir ini adalah aksi spontan dan tidak ada maksud apa-apa.
"Kita bekerja dengan hati, sehingga apa yang dikerjakan harus dengan tenang dan bukan dengan otot saja," tuturnya, Jumat (30/3/2012).
Dia berharap, dengan adanya doa bersama seperti ini Indonesia, Jawa Barat dan khususnya Kota Bandung bisa kondusif meskipun aksi demo terus menerus terjadi.
"Ini bukan Standar Operating Prosedur (SOP). Tapi kita bekerja intinya harus dengan hati dan disertai dengan doa," tukasnya.
Dari pantauan wartawan, Dzikir bersama usai sekitar pukul 16.15 WIB. Bahkan, di akhir acara semua anggota polisi bersalaman dengan para pendemo yang juga sama-sama selesai berorasi di depan Gedung Sate.(azh)
()