Tomcat dipindahkan dengan lampu
A
A
A
Sindonews.com – Serangga tomcat yang muncul dan meresahkan warga Kampung Tahunan, Umbulharjo,Yogyakarta dalam beberapa pekan ini akan dipindahkan dengan perangkat cahaya oleh tim UGM.
Pemindahan ini merupakan salah satu solusi terbaik karena serangga dengan nama latin Paederus riparius tersebut dibutuhkan oleh petani.Tomcat merupakan predator bagi hama wereng yang selama ini menjadi musuh utama petani.
“Kita coba dengan perangkap lampu.Dengan perangkap ini, tomcat tidak akan mati,kemudian kita pindahkan ke lokasi yang jauh dari permukiman agar tidak mengganggu masyarakat,” kata Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Beny Nurhantoro.
Disperindagkoptan juga merekomendasikan penanganan serangga itu dilakukan dengan pendekatan ekologi. Upaya penanganan secara alami tersebut dapat dilakukan dengan memotong siklus rantai makanan yang melibatkan tomcat.
Seperti perubahan jenis tanaman dari padi ke tanaman lain, yakni palawija. Dengan adanya pergantian siklus tanam, akan memengaruhi keberadaan wereng dan secara otomatis mengurangi jumlah tomcat secara alami.
“Pendekatan ekologi ini sebenarnya sudah disosialisasikan sejak lama dan sistem ini ampuh untuk mencegah terjadinya wabah hama seperti wereng,” tandas Beny.
Secara teknis, tomcat tidak akan mengeluarkan cairan yang mengandung racun dan berbahaya bagi kulit manusia jika tidak merasa terancam.Jika bersinggungan dengan hama tersebut, masyarakat tidak perlu panik.
“Jangan malah ditepuk. Kalau ditepuk, dia (tomcat) akan melawan dengan mengeluarkan cairan yang dapat membuat luka karena kandungan racunnya tersebut,” paparnya.
Pakar Hama Fakultas Pertanian UGM Suputa mengaku sudah merancang alat khusus dengan lampu karena tomcat merupakan jenis serangga malam yang senang dengan cahaya. “Jika malam hari akan mendekati lampu penerangan. Sementara kalau siang dia akan pergi karena ada cahaya yang lebih terang yakni matahari,” ungkapnya.
Dari analisis yang dilakukan, serangan tomcat di Yogyakarta masih dalam tataran wajar dan berbeda dengan yang terjadi di Jawa Timur. Rencana memindahkan tomcat dari permukiman merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah agar serangga itu tidak meluas dan menyerang ke perkampungan lain. Selain itu, pemindahan secara ekologi bisa mencegah punahnya serangga itu dari lingkungannya. (wbs)
Pemindahan ini merupakan salah satu solusi terbaik karena serangga dengan nama latin Paederus riparius tersebut dibutuhkan oleh petani.Tomcat merupakan predator bagi hama wereng yang selama ini menjadi musuh utama petani.
“Kita coba dengan perangkap lampu.Dengan perangkap ini, tomcat tidak akan mati,kemudian kita pindahkan ke lokasi yang jauh dari permukiman agar tidak mengganggu masyarakat,” kata Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Beny Nurhantoro.
Disperindagkoptan juga merekomendasikan penanganan serangga itu dilakukan dengan pendekatan ekologi. Upaya penanganan secara alami tersebut dapat dilakukan dengan memotong siklus rantai makanan yang melibatkan tomcat.
Seperti perubahan jenis tanaman dari padi ke tanaman lain, yakni palawija. Dengan adanya pergantian siklus tanam, akan memengaruhi keberadaan wereng dan secara otomatis mengurangi jumlah tomcat secara alami.
“Pendekatan ekologi ini sebenarnya sudah disosialisasikan sejak lama dan sistem ini ampuh untuk mencegah terjadinya wabah hama seperti wereng,” tandas Beny.
Secara teknis, tomcat tidak akan mengeluarkan cairan yang mengandung racun dan berbahaya bagi kulit manusia jika tidak merasa terancam.Jika bersinggungan dengan hama tersebut, masyarakat tidak perlu panik.
“Jangan malah ditepuk. Kalau ditepuk, dia (tomcat) akan melawan dengan mengeluarkan cairan yang dapat membuat luka karena kandungan racunnya tersebut,” paparnya.
Pakar Hama Fakultas Pertanian UGM Suputa mengaku sudah merancang alat khusus dengan lampu karena tomcat merupakan jenis serangga malam yang senang dengan cahaya. “Jika malam hari akan mendekati lampu penerangan. Sementara kalau siang dia akan pergi karena ada cahaya yang lebih terang yakni matahari,” ungkapnya.
Dari analisis yang dilakukan, serangan tomcat di Yogyakarta masih dalam tataran wajar dan berbeda dengan yang terjadi di Jawa Timur. Rencana memindahkan tomcat dari permukiman merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah agar serangga itu tidak meluas dan menyerang ke perkampungan lain. Selain itu, pemindahan secara ekologi bisa mencegah punahnya serangga itu dari lingkungannya. (wbs)
()