Demo kenaikan BBM, 2 mahasiswa diamankan

Selasa, 27 Maret 2012 - 19:24 WIB
Demo kenaikan BBM, 2...
Demo kenaikan BBM, 2 mahasiswa diamankan
A A A
Sindonews.com - Dua mahasiswa diciduk polisi melakukan aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Penangkapan ini menghentikan penyampaian aspiransi mereka.

Di tengah berlangsungnya aksi demo di Bundaran Pejuang di pusat Kota Majene, sebuah truk kampas berwarna biru yang melintas di area tersebut dihentikan mahasiswa. Beberapa orang dari mereka menaiki kap mobil sambil meneriakan aspirasinya. Demo ini digelar aliansi mahasiswa dan pemuda.

Aliansi ini terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) terdiri dari berlangsung di Bundaran Pejuang di pusat Kota Majene.

Awalnya aksi demo berlangsung damai tapi kemudian sesekali mahasiswa menderap-derapkan kaki di atas kap mobil. Ulah ini kemudian direspon polisi dengan meminta menghentikan menghentakkan kaki di atas mobil yang dianggap dapat merusakkan mobil.

Dilarang polisi, mahasiswa berhenti tapi kemudian ulah itu terulang kembali, dan begitu seterusnya berulang-ulang beberapa kali. Setelah mahasiswa turun dari kap mobil kampas, tiba-tiba terjadi aksi dorong mendorong antara anggota polisi berpakaian sipil dan pendemo bahkan terlihat aksi kejar-kejaran.

Dari keributan ini, dua mahasiswa diciduk dengan alasan diamankan. Solidaritas para pendemo menuntut polisi mengembalikan rekan mereka. Terjadilah negosiasi antara korlap yang memimpin pengamanan, AKP Saharuddin yang juga Kasatlantas Polres Majene dan korlap pendemo, Suaib.

Saharuddin berjanji mahasiswa yang diamankan di Polres akan dikembalikan dalam tempo 5 menit. "Mereka itu diamankan karena dikhawatirkan terjadi aksi perkelahian, tapi mereka akan dikembalikan dalam tempo lima menit," kata Saharuddin.

Mahasiswa menerima begitu saja janji perwira itu, mereka kemudian berkumpul di tengah jalan tanpa melakukan apa-apa sambil menanti rekan mereka.

Tapi lewat lima menit rekan mereka tak juga muncul. Mereka kemudian menuntut polisi menepati janji, tagihan janji itu disampaikan melalui megapon. Sempat terjadi ketegangan karena mahasiswa diminta menjemput rekan ke Polres.

"Kami tidak akan menjemput mereka ke Polres tapi polisi harus membawanya ke sini karena mereka diambil di sini. Lagi pula kami tidak memiliki kendaraan dan BBM mahal, polisi memiliki kendaraan yang dibiayai negara. Kami tidak melakukan tindakan anarkis apa pun tapi kenapa saudara kami diambil," teriak Suaib.

Aksi pencidukan ini melumpuhkan penyampaian orasi, aliansi mahasiswa dan pemuda ini fokus kepada pembebasan rekan meraka. Mereka pun menilai aksi pencidukan merupakan bagian skenario yang mengalihkan tujuan demo.

Suasana haru terlihat tatkala rekan mereka yakni Arno dan Rahman diantar polisi menggunakan mobil patroli. Mereka kemudian berpeluk-pelukan sambil meneriakan 'Hidup Masyarakat'. Setelah rekan mereka kembali ke tengah pelaksanaan demi, orasi menentang kenaikan BBM kembali dilanjutkan.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0652 seconds (0.1#10.140)