Demo BBM membesar, siswa SD terpaksa diliburkan
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) berimbas pada dunia pendidikan. Gara-gara ada demontrasi, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kaliasin I dan III, Surabaya, terpaksa harus diliburkan.
Sementara yang tetap masuk hanya murid kelas VI karena sedang melakukan ujian sekolah. Meski demikian, Siswa kelas VI harus pulang lebih awal.
Menurur Mashudi, guru olah raga di sekolah tersebut, saat ini di SDN Kaliasin I dan III memang sedang ujian. Sebenarnya, siswa kelas 1 hingga 5 tidak libur.
"Siswa kelas 1 hingga 5 memang diliburkan. Kalau di Kawasan Genteng anak-anak kelas 1 hingga 5 masih masuk karena memang tidak berada di pusat kota," kata pria asal Jalan Dinoyo, Selasa (24/3/2012).
SDN Kaliasin ini memang berada tak jauh dari Gedung Negara Grahadi. Di tempat itu memang menjadi pusat aksi penolakkan kenaikan harga BBM. Sejumlah orang tua siswa terpaksa harus mengalihkan lokasi penjemputan anaknya.
"Biasanya mereka menjemput di halaman sekolah. Tapi kali ini harus menunggu di Kawasan Patung Joko Dolog sekitar 100 meter dari Sekolah," kata pria yang mengaku sudah mengajar selama 27 tahun ini.
Sedangkan ujian sekolah kali ini berlangsung pada hari kedua. Secara kebetulan saja, ujian ini berlangsung bersamaan dengan adanya unjuk rasa penolakkan kenaikan harga BBM ini.
Sementara itu, sejumlah massa mulai berdatangan memadati jalan Gubernur Suryo, Surabaya di depan Gedung Grahadi, sekira pukul 09.00 WIB. Massa menggunakan kaos bergambar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Selain mengibarkan bendera partai berlambang Banteng Moncong putih, massa yang terus bertambah ini membeberkan poster penolakkan BBM.(azh)
Sementara yang tetap masuk hanya murid kelas VI karena sedang melakukan ujian sekolah. Meski demikian, Siswa kelas VI harus pulang lebih awal.
Menurur Mashudi, guru olah raga di sekolah tersebut, saat ini di SDN Kaliasin I dan III memang sedang ujian. Sebenarnya, siswa kelas 1 hingga 5 tidak libur.
"Siswa kelas 1 hingga 5 memang diliburkan. Kalau di Kawasan Genteng anak-anak kelas 1 hingga 5 masih masuk karena memang tidak berada di pusat kota," kata pria asal Jalan Dinoyo, Selasa (24/3/2012).
SDN Kaliasin ini memang berada tak jauh dari Gedung Negara Grahadi. Di tempat itu memang menjadi pusat aksi penolakkan kenaikan harga BBM. Sejumlah orang tua siswa terpaksa harus mengalihkan lokasi penjemputan anaknya.
"Biasanya mereka menjemput di halaman sekolah. Tapi kali ini harus menunggu di Kawasan Patung Joko Dolog sekitar 100 meter dari Sekolah," kata pria yang mengaku sudah mengajar selama 27 tahun ini.
Sedangkan ujian sekolah kali ini berlangsung pada hari kedua. Secara kebetulan saja, ujian ini berlangsung bersamaan dengan adanya unjuk rasa penolakkan kenaikan harga BBM ini.
Sementara itu, sejumlah massa mulai berdatangan memadati jalan Gubernur Suryo, Surabaya di depan Gedung Grahadi, sekira pukul 09.00 WIB. Massa menggunakan kaos bergambar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Selain mengibarkan bendera partai berlambang Banteng Moncong putih, massa yang terus bertambah ini membeberkan poster penolakkan BBM.(azh)
()