Gudang penyimpanan BBM digerebeg
Gudang penyimpanan BBM digerebeg
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah gudang yang digunakan untuk menimbun Bahan Bakar Minyak (BBM) digerebeg aparat Polres Garut siang kemarin. Dari dalam gudang yang terletak di Kampung Tagog, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut ini, petugas sedikitnya menemukan puluhan jerigen yang berisikan 932 liter BBM jenis premium, dan 595 liter BBM jenis solar.
“Petugas tidak hanya melakukan penyitaan, tapi juga mengamankan pelakunya, Syarif Hidayat, 78, untuk dimintai keterangan,” kata Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia di Kampung Tagog, Garut Jawa Barat Sabtu (24/3/2012).
Menurut keterangan tersangka, tambah Enjang, ribuan liter BBM itu disimpan dalam gudang bukan untuk ditimbun, melainkan untuk keperluan dirinya sebagai penjual BBM eceran. Kendati demikian, pihaknya masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenarannya.
“Dia ini memang pengusaha BBM eceran. Sementara, dia tidak ditahan mengingat usia yang sudah tua dan bersikap kooperatif. Benar tidaknya, kita selidiki dahulu. Bisa saja dia ada kerja sama dengan pengelola SPBU. Bila terbukti benar, kita bisa melakukan penahanan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Bila terbukti bersalah, tersangka bisa dijerat UU Nomor 22 Tahun 21 tentang Migas dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp10 miliar. Sementara itu, Syarif bersikeras bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menimbun BBM menjelang kenaikan harga di April mendatang.
“Saya menyimpan BBM di gudang itu dari pembelian yang sudah lama dilakukan bertahun-tahun sebelumnya. Secara bertahap. Tidak langsung beli banyak seperti itu,” katanya.
Disebutkan Syarif, dirinya biasa melakukan pembelian BBM di sebuah SPBU kawasan Limbangan. Syarif pun membantah bila dirinya bukan penimbun BBM.
“BBM yang saya beli bukan untuk ditimbun. Gudang itu digunakan untuk menyimpan sebelum akan saya jual kembali secara eceran di pinggiran jalan Kecamatan Leuwigoong,” ujarnya. (wbs)
“Petugas tidak hanya melakukan penyitaan, tapi juga mengamankan pelakunya, Syarif Hidayat, 78, untuk dimintai keterangan,” kata Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia di Kampung Tagog, Garut Jawa Barat Sabtu (24/3/2012).
Menurut keterangan tersangka, tambah Enjang, ribuan liter BBM itu disimpan dalam gudang bukan untuk ditimbun, melainkan untuk keperluan dirinya sebagai penjual BBM eceran. Kendati demikian, pihaknya masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenarannya.
“Dia ini memang pengusaha BBM eceran. Sementara, dia tidak ditahan mengingat usia yang sudah tua dan bersikap kooperatif. Benar tidaknya, kita selidiki dahulu. Bisa saja dia ada kerja sama dengan pengelola SPBU. Bila terbukti benar, kita bisa melakukan penahanan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Bila terbukti bersalah, tersangka bisa dijerat UU Nomor 22 Tahun 21 tentang Migas dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp10 miliar. Sementara itu, Syarif bersikeras bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menimbun BBM menjelang kenaikan harga di April mendatang.
“Saya menyimpan BBM di gudang itu dari pembelian yang sudah lama dilakukan bertahun-tahun sebelumnya. Secara bertahap. Tidak langsung beli banyak seperti itu,” katanya.
Disebutkan Syarif, dirinya biasa melakukan pembelian BBM di sebuah SPBU kawasan Limbangan. Syarif pun membantah bila dirinya bukan penimbun BBM.
“BBM yang saya beli bukan untuk ditimbun. Gudang itu digunakan untuk menyimpan sebelum akan saya jual kembali secara eceran di pinggiran jalan Kecamatan Leuwigoong,” ujarnya. (wbs)
()
Explore More