Tomcat kuasai seluruh wilayah Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Pemkot Surabaya tampaknya harus segara mengambil tindakan cepat untuk mengatasi serangan kumbang Tomcat. Kumbang penjelajah itu kini sudah memasuki semua wilayah di Kota Pahlawan.
Sebelumnya, Tomcat hanya menyerang kawasan pinggiran kota. Tapi mulai kemarin sebaran kumbang rove itu sudah memasuki jantung kota. Kawasan yang ada di tengah dan dekat dengan aktivitas bisnis dan perkantoran serta pemerintahan sudah diserang Tomcat.
Sejak dini hari, warga yang ada di kawasan Tegal Sari, Dharmawangsa, Menur, Wonokromo, dan Pacar Keling, dibuat panik dengan keberadaan Tomcat di dinding rumah dan kamar mandi.
“Awalnya saya kira semut merah biasa, tapi setelah saya lihat ukurannya lebih panjang dan warnanya berbeda ketika didekati,” ujar Angga Mahardika, warga Jalan Kalidami, Surabaya, Kamis (22/3/2012).
Dia melanjutkan, Tomcat ditemui ketika dirinya mau mencuci pakaian. Tiba-tiba di dinding kamar mandi sudah berjejar beberapa ekor Tomcat yang terus berkeliaran. Spontan, kondisi itu membuatnya langsung berdiri untuk menghindar.
“Kabar yang saya lihat di televisi dan koran enggak boleh kena kulit. Apalagi sampai menyentuhnya,” jelasnya.
Padahal lokasi rumahnya jauh dengan kawasan pertanian. Dia sempat heran dengan kedatangan Tomcat yang sudah masuk ke pusat kota. “Kami khawatir jumlahnya semakin banyak,” katanya.
Kondisi yang sama juga dialami M Irsyad. Warga Jagir Wonokromo itu juga menemukan Tomcat merayap di dinding rumah. Jumlah Tomcat sendiri semakin banyak ketika pagi hari.
Irsyad dan istrinya mengaku takut untuk mandi. Sebab, Tomcat yang ada di kamar mandi jumlahnya lebih banyak lagi.
“Kalau jatuh terus kena tubuh kan bisa bahaya. Makanya ini saja belum mandi sejak pagi,” jelasnya.
Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi) Jawa Timur meminta semua warga untuk menghentikan perburuan tokek liar menyusul serangan Tomcat di berbagai daerah di Jatim.(azh)
Sebelumnya, Tomcat hanya menyerang kawasan pinggiran kota. Tapi mulai kemarin sebaran kumbang rove itu sudah memasuki jantung kota. Kawasan yang ada di tengah dan dekat dengan aktivitas bisnis dan perkantoran serta pemerintahan sudah diserang Tomcat.
Sejak dini hari, warga yang ada di kawasan Tegal Sari, Dharmawangsa, Menur, Wonokromo, dan Pacar Keling, dibuat panik dengan keberadaan Tomcat di dinding rumah dan kamar mandi.
“Awalnya saya kira semut merah biasa, tapi setelah saya lihat ukurannya lebih panjang dan warnanya berbeda ketika didekati,” ujar Angga Mahardika, warga Jalan Kalidami, Surabaya, Kamis (22/3/2012).
Dia melanjutkan, Tomcat ditemui ketika dirinya mau mencuci pakaian. Tiba-tiba di dinding kamar mandi sudah berjejar beberapa ekor Tomcat yang terus berkeliaran. Spontan, kondisi itu membuatnya langsung berdiri untuk menghindar.
“Kabar yang saya lihat di televisi dan koran enggak boleh kena kulit. Apalagi sampai menyentuhnya,” jelasnya.
Padahal lokasi rumahnya jauh dengan kawasan pertanian. Dia sempat heran dengan kedatangan Tomcat yang sudah masuk ke pusat kota. “Kami khawatir jumlahnya semakin banyak,” katanya.
Kondisi yang sama juga dialami M Irsyad. Warga Jagir Wonokromo itu juga menemukan Tomcat merayap di dinding rumah. Jumlah Tomcat sendiri semakin banyak ketika pagi hari.
Irsyad dan istrinya mengaku takut untuk mandi. Sebab, Tomcat yang ada di kamar mandi jumlahnya lebih banyak lagi.
“Kalau jatuh terus kena tubuh kan bisa bahaya. Makanya ini saja belum mandi sejak pagi,” jelasnya.
Forum Konservasi Satwa Liar (Foksi) Jawa Timur meminta semua warga untuk menghentikan perburuan tokek liar menyusul serangan Tomcat di berbagai daerah di Jatim.(azh)
()