Serangan Tomcat di Surabaya makin ganas

Rabu, 21 Maret 2012 - 16:56 WIB
Serangan Tomcat di Surabaya makin ganas
Serangan Tomcat di Surabaya makin ganas
A A A
Sindonews.com – Kumbang Tomcat belum bisa dikendalikan. Parahnya, sebaran kumbang rove itu semakin cepat. Kemarin, kumbang penjelajah itu menyerang rumah susun (rusun) di kawasan Tanah Merah, Surabaya.

Rusun yang ditempati 400 orang ini terdapat banyak korban yang terkena serangan racun Tomcat. Parahnya, sekitar 80-90 orang sudah terkena serangan racun Tomcat.

“Banyak penghuni yang berjatuhan. Serangga ini muncul sekitar 2-3 hari ini,” ujar Purnomo, salah satu penghuni rusun menjelaskan, Rabu (21/3/2012).

Ia melanjutkan, korban yang masuk dalam kategori paling parah sekitar 10 orang. Racun Tomcat ini hampir mengenai seluruh tubuh korban. Karena racun Tomcat menyebabkan kulit melepuh, sekujur tubuh korban memerah.

“Bahkan ada salah satu warga yang tidak pakai pakaian karena sekujur tubuhnya melepuh semua,” jelasnya.

Tomcat sendiri mudah dijumpai di rusun Tanah Merah. Kumbang itu banyak menempel di dinding. Umumnya Tomcat ini muncul dari tembok rusun yang bocor. Di sekitar tembok yang bocor dan lembab itu, banyak Tomcat yang menempel di dinding. “Tomcat senang dengan tembok yang lembab,” ungkapnya.

Selain itu, hewan kecil berwarna merah-hitam ini akan lebih banyak dijumpai ketika malam hari. Hewan-hewan tersebut menyerbu sinar lampu. Warga pun banyak yang membunuh hewan ini dengan cara menyemprotnya.

Tetapi ada pula warga yang membersihkan hewan ini dengan mengumpulkan dan dimasukkan dalam plastik. Selanjutnya plastik itu dibuang. Tetapi Purnomo kemarin membawa salah satu kantong plastik yang berisi Tomcat.

Wakil Ketua RW 2 Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo Wahyu Nugroho mengatakan, di wilayahnya juga terkena serangan Tomcat. Bahkan ia menyebut sebelum kasus ini ramai diperbincangkan, warganya sudah banyak yang kena Tomcat.

Bahkan, Wahyu sendiri mengaku juga telah terkena racun Tomcat. Ia menunjukan bekas hitam yang ada di bawah pelipis mata yang terkena Tomcat.

“Rasanya memang gatal. Bangun tidur baru terasa. Ini sudah agak sembuh, makanya sudah kering,” jelas Wahyu.

Karena tidak sadar kena kumbang itu, ia menggaruknya keras-keras. Setelah itu sore hari ini merasa makin panas dan melepuh seperti luka bakar. “Tapi setelah tiga hari, kalau tidak digaruk, akan sembuh sendiri,” tambahnya.

Kepala Dinkes Esty Martiana Rachmie mengatakan, warga yang menjadi korban serangan Tomcat memang terus bertambah. Sehari sebelumnya adalah 103 orang, kemarin menjadi 155. Ia menerangkan 58 puskesmas di Surabaya disiagakan sekaligus diimbau mengobati dan memberi penyuluhan.

“Sudah kami siagakan seluruh puskesmas di Surabaya,” kata Esty menjelaskan kepada wartawan.

Ia mengutarakan pengobatan atas penyakit ini digratiskan, asalkan warga tersebut bisa menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Surabaya. “Pasien diberi obat anti radang dan obat alergi gratis, asal terdaftar dan punya KTP Surabaya," tandasnya.

Esty juga menjelaskan, penyiagaan seluruh puskesmas sudah dilakukan sejak adanya pemberitaan Serangga Tomcat pada sepekan lalu. Pihaknya memberikan penjelasan dan penyuluhan soal Tomcat dengan bahasa awam yang mudah dipahami masyarakat.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6036 seconds (0.1#10.140)