Jangan panik hadapi serangan Tomcat
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Dinkes) meminta masyarakat agar tidak memiliki kepanikan yang berlebihan atas serangan serangga Tomcat atau Coleoptera Staphylinidae.
"Kita sosialisasi ke masyarakat supaya tidak berlebihan atas serangan serangga yang biasa disebut Kumbang Rove ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim, Budi Rahaju, Selasa (20/3/2012).
Dia mengatakan, serangga ini memang muncul pada musim tertentu karena pengaruh iklim. Masyarakat harus menghindari kontak langsung dengan Tomcat, karena efeknya sangat menyakitkan yakni kulit seperti terkena serangan herpes.
"Jika sudah terlanjur terkena serangan jangan digosok-gosok. Sebaiknya langsung dicuci menggunakan antibiotik. Begitu juga ketika serangga ini hinggap dikulit jangan dipukul atau dibunuh. Cairannya yang berbahaya," jelasnya.
Sebaiknya, ketika serangga ini hinggap di kulit dipindahkan menggunakan tisu. Hal itu agar tidak terjadi kontak langsung dengan serangga ini.
Sebelumnya, berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan ada 48 orang yang diserang Tomcat. Mereka ditangani di tujuh puskesmas.
Puskesmas Keputih menangani dua pasien, Kenjeran (11), Mulyorejo (12), Pakis (2), Medokan Ayu (13), Pacar Keling (4), dan Sidotopo (4).
Serangga Tomcat masuk ke perumahan warga diduga akibat rusaknya habitat. Serangga ini biasanya mendiami wilayah rawa yang kini banyak dijadikan perumahan dan apartemen. Tomcat sendiri merupakan musuh alami dari hama wereng dan termasuk 'sahabat' petani.(azh)
"Kita sosialisasi ke masyarakat supaya tidak berlebihan atas serangan serangga yang biasa disebut Kumbang Rove ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim, Budi Rahaju, Selasa (20/3/2012).
Dia mengatakan, serangga ini memang muncul pada musim tertentu karena pengaruh iklim. Masyarakat harus menghindari kontak langsung dengan Tomcat, karena efeknya sangat menyakitkan yakni kulit seperti terkena serangan herpes.
"Jika sudah terlanjur terkena serangan jangan digosok-gosok. Sebaiknya langsung dicuci menggunakan antibiotik. Begitu juga ketika serangga ini hinggap dikulit jangan dipukul atau dibunuh. Cairannya yang berbahaya," jelasnya.
Sebaiknya, ketika serangga ini hinggap di kulit dipindahkan menggunakan tisu. Hal itu agar tidak terjadi kontak langsung dengan serangga ini.
Sebelumnya, berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan ada 48 orang yang diserang Tomcat. Mereka ditangani di tujuh puskesmas.
Puskesmas Keputih menangani dua pasien, Kenjeran (11), Mulyorejo (12), Pakis (2), Medokan Ayu (13), Pacar Keling (4), dan Sidotopo (4).
Serangga Tomcat masuk ke perumahan warga diduga akibat rusaknya habitat. Serangga ini biasanya mendiami wilayah rawa yang kini banyak dijadikan perumahan dan apartemen. Tomcat sendiri merupakan musuh alami dari hama wereng dan termasuk 'sahabat' petani.(azh)
()