Pengusaha tewas tertimbun longsor
A
A
A
Sindonews.com – Tabriono (52) warga Kabupaten Subang, pengelola CV Kalijati Prima yang bergerak di bidang penggalian pasir, tewas tertimbun longsor di kawasan Kampung Cibodas, Desa Cibodas, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, kemarin.
Peristiwa tragis yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Seperti biasanya, Tabriono melakukan pekerjaan rutinnya mengontrol penggalian pasir di kawasan tersebut.
“Jauh sebelum kejadian berlangsung,kami sudah memberikan peringatan kepada korban agar tidak mendatangi lokasi tersebut karena struktur tanah yang labil. Namun, korban tetap nekat mendekati kawasan tersebut,” ucap Encep, 45, salah satu saksi mata, saat ditemui di lokasi kejadian kepada wartawan, Senin 19 Maret 2012.
Saat korban mendekat, tiba- tiba tebing setinggi 10 meter longsor. Menurut dia, korban sempat melarikan diri saat tanah di kawasan tersebut mulai longsor, namun sayangnya korban tak bisa berlari dengan cepat, sehingga bebatuan dari tanah longsor tersebut langsung menimbun tubuhnya.
“Saya melihat korban sempat berlari menjauhi arah longsor, namun karena tanah yang longsor tersebut ambrol begitu cepat, seketika itu juga tanah langsung menimbun korban,” ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, pada pukul 08.30 WIB petugas kepolisian setempat sudah mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah korban. Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tertelungkup. Dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa luka bekas benturan di bagian kepala.
Dari keterangan sejumlah warga, korban merupakan warga Desa Dawuan,Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang. Hingga pukul 09.00 WIB, jenazah korban sudah berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Atas kejadian tersebut, kepolisian melakukan pemeriksaan beberapa kerabat korban termasuk sejumlah pekerja di kawasan tersebut untuk dimintai keterangan.
“Dari hasil pendalaman yang kami lakukan di lapangan, kami menduga korban tewas karena kecelakaan,” ujar Kapolres Subang AKBP Awal Cheruddin.(azh)
Peristiwa tragis yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Seperti biasanya, Tabriono melakukan pekerjaan rutinnya mengontrol penggalian pasir di kawasan tersebut.
“Jauh sebelum kejadian berlangsung,kami sudah memberikan peringatan kepada korban agar tidak mendatangi lokasi tersebut karena struktur tanah yang labil. Namun, korban tetap nekat mendekati kawasan tersebut,” ucap Encep, 45, salah satu saksi mata, saat ditemui di lokasi kejadian kepada wartawan, Senin 19 Maret 2012.
Saat korban mendekat, tiba- tiba tebing setinggi 10 meter longsor. Menurut dia, korban sempat melarikan diri saat tanah di kawasan tersebut mulai longsor, namun sayangnya korban tak bisa berlari dengan cepat, sehingga bebatuan dari tanah longsor tersebut langsung menimbun tubuhnya.
“Saya melihat korban sempat berlari menjauhi arah longsor, namun karena tanah yang longsor tersebut ambrol begitu cepat, seketika itu juga tanah langsung menimbun korban,” ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, pada pukul 08.30 WIB petugas kepolisian setempat sudah mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah korban. Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tertelungkup. Dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa luka bekas benturan di bagian kepala.
Dari keterangan sejumlah warga, korban merupakan warga Desa Dawuan,Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang. Hingga pukul 09.00 WIB, jenazah korban sudah berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Atas kejadian tersebut, kepolisian melakukan pemeriksaan beberapa kerabat korban termasuk sejumlah pekerja di kawasan tersebut untuk dimintai keterangan.
“Dari hasil pendalaman yang kami lakukan di lapangan, kami menduga korban tewas karena kecelakaan,” ujar Kapolres Subang AKBP Awal Cheruddin.(azh)
()