Adang Ruchiatna: Jadi cawagub, no way!

Sindonews.com - Tidak terpilihnya Adang Ruchiatna sebagai calon orang nomor satu DKI usungan PDIP tidak lantas membuat Adang banting setir dan pindah kendaraan. Baginya hal tersebut sama saja penghinaan dan menjatuhkan harga dirinya.

Saat dijumpai wartawan, Adang mengaku terlalu naif bagi dirinya yang merupakan seorang mantan purnawirawan Jenderal harus mengkhianati partainya, hanya untuk mendapatkan jabatan sebagai calon wakil gubernur.

"Apa saja sudah pernah saya alami, Dirjen Depsos sudah, Pangdam sudah. Jadi Kalau cuma untuk wagub saja sampai saya harus mengkhianati partai, saya bukan orang berani. Tidak berani malu Saya," kata Adang di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (18/3/2012).

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Adang Ruchiatna muncul sebagai pendamping Fauzy Bowo dalam perhelatan akbar memperebutkan kursi nomor satu di DKI Jakarta usungan partai yang dikomandoi Anas Urbaningrum.

Terkait hal tersebut, Adang juga telah menyampaikan klarifikasinya dan telah menegaskan dirinya tidak pernah menjalin komunikasi dengan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Saya itu tidak pernah dihubungi. Manggil saya belum, nanya saja belum. Jadi enggak mungkin saya nyelonong ke partai lain," ujarnya.

"Partai ini kayak prajurit, apa kata komandan. Komandan manggil saya saja belum. Masa tanpa komandan dan perintah tahu-tahu saya bertindak. Deklarasi dimana itu? Tidak mungkin saya melakukan itu, prajurit bodoh itu," ujar Adang.