Polisi periksa kondisi kejiwaan Emil
A
A
A
Sindonews.com - Meski terlihat kooperatif dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Unit Reserse Mobil (Resmob) Polisi tetap akan memeriksa kondisi kejiwaan Emil Bayu Santoso (37), pelaku pembunuhan atas Eka Indah Jayanti. Polisi ingin mengetahui kondisi kejiwaan warga Jalan Kapas Kerampung, Surabaya ini. Terutama kondisi psikologis pelaku saat melakukan pembunuhan sadis.
Pembunuhan yang dilakukan oleh pengusaha furniture ini cukup menghebohkan publik Surabaya. Pasalnya, korban setelah dibunuh sempat dibiarkan selama dua hari di rumahnya. Karena bau busuk yang cukup menyengat, jenazah Eka akan dikubur di taman yang ada di lantai dua.
Namun rencana itu pupus hingga akhirnya mayat wanita asal Desa Tuko Kecamatan Pulo Kulon Kabupaten Grobogkan, Jawa Tengah ini dimasukkan kedalam pipa besi berdiameter 43 centimeter (cm).
Jenazah dalam keadaan telanjang dan hanya dibungkus plastik. Kemudian dimasukkan kedalam pipa. Tak hanya itu, dua ujung pipa tersebut di las sehingga tertutup rapat.
Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto, secara kasat mata kondisi kejiwaan pelaku memang tidak ada masalah. “Nanti, usai tersangka selesai dilakukan penyidikan, kami akan berkoordinasi dengan psikiater untuk kami mintai tolong memeriksa kondisi psikologisnya.
Dengan bantuan psikiater, akan terungkap apakah saat melakukan pembunuhan itu tersangka Emil dalam kondisi sadar atau tertekan," kata Tri kepada wartawan di Mapolres, Rabu (14/3/2012).
Polisi juga masih mendalami keterlibatan Yolanda (29), istri tersangka. Ibu tiga anak ini diduga mengetahui dan turut membantu suaminya. Termasuk ketika memasukkan jenazah Eka kedalam pipa besi itu. Hingga saat ini Polisi sudah memeriksa empat orang yakni, Emil bersama istrinya, Yolanda, serta orangtua korban yang datang dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Berdasarkan pemeriksaan, perselingkuhan Emil dan Eka diketahui oleh Yolanda hingga terjadi pertengkaran. Namun disebutkan juga bahwa Emil cemburu setelah mengetahui Eka juga menjalin hubungan dengan laki-laki lain. (wbs)
Pembunuhan yang dilakukan oleh pengusaha furniture ini cukup menghebohkan publik Surabaya. Pasalnya, korban setelah dibunuh sempat dibiarkan selama dua hari di rumahnya. Karena bau busuk yang cukup menyengat, jenazah Eka akan dikubur di taman yang ada di lantai dua.
Namun rencana itu pupus hingga akhirnya mayat wanita asal Desa Tuko Kecamatan Pulo Kulon Kabupaten Grobogkan, Jawa Tengah ini dimasukkan kedalam pipa besi berdiameter 43 centimeter (cm).
Jenazah dalam keadaan telanjang dan hanya dibungkus plastik. Kemudian dimasukkan kedalam pipa. Tak hanya itu, dua ujung pipa tersebut di las sehingga tertutup rapat.
Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto, secara kasat mata kondisi kejiwaan pelaku memang tidak ada masalah. “Nanti, usai tersangka selesai dilakukan penyidikan, kami akan berkoordinasi dengan psikiater untuk kami mintai tolong memeriksa kondisi psikologisnya.
Dengan bantuan psikiater, akan terungkap apakah saat melakukan pembunuhan itu tersangka Emil dalam kondisi sadar atau tertekan," kata Tri kepada wartawan di Mapolres, Rabu (14/3/2012).
Polisi juga masih mendalami keterlibatan Yolanda (29), istri tersangka. Ibu tiga anak ini diduga mengetahui dan turut membantu suaminya. Termasuk ketika memasukkan jenazah Eka kedalam pipa besi itu. Hingga saat ini Polisi sudah memeriksa empat orang yakni, Emil bersama istrinya, Yolanda, serta orangtua korban yang datang dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Berdasarkan pemeriksaan, perselingkuhan Emil dan Eka diketahui oleh Yolanda hingga terjadi pertengkaran. Namun disebutkan juga bahwa Emil cemburu setelah mengetahui Eka juga menjalin hubungan dengan laki-laki lain. (wbs)
()