Polisi tangkap enam pembawa bom rakitan
A
A
A
Sindonews.com - Polda Aceh menangkap enam orang pria yang diduga melakukan serangkaian teror jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh, serta berbagai aksi kriminalitas. Mereka yang ditangkap diantaranya berinisial KM, MMS, RM, US, SL dan DG. Penangkapan dilakukan di dua tempat terpisah.
Tiga pria yang pertama sekali ditangkap RM, KS dan MMS, meraka ditangkap saat melalui di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoong, Kebupaten Aceh Besar, ke arah barat. Ketika berada dalam satu mobil Terrios hitam, sekira pukul 02.00 WIB, Sabtu 10 Maret 2012.
"Warga Indonesia bersuku Aceh yang kedapatan membawa lima pipa yang di dalamnya teridentifikasi ada bahan-bahan peledak, ini bom rakitan," jelas Irjen (Pol) Iskandar Hasan, Senin (12/3/2012) pada wartawan.
Sementara itu, pada saat yang nyaris bersamaan pukul 02.30 WIB, aparat kepolisian juga menangkap tiga pria berinisial US, DG dan SL di Aceh Utara. Ketiganya diduga kuat merupakan komplotan yang sama. "Penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang kemudian kami kembangkan dan berhasil menangkap mereka," terangnya.
Pelaku saat ini sedang dalam investigasi tim Mabes Polri dan Polda Aceh. Menurut Iskandar, bom rakitan tersebut berjenis low explosive, dengan bahan baku mesiu senjata laras panjang dan kabel sepanjang lima sentimeter, dan sistem pengapian.
Hari ini, aparat kepolisian Aceh secara resmi menutup operasi kilat rencong 2012 yang dimulai Februari lalu. Dalam operasi pengamanan Pemilukada Aceh itu, polisi berhasil menghimpun tujuh pucuk senjata api laras panjang, 11 senjata api laras pendek, sembilan airsoftgun, lima magajen senjata laras panjang, 83 amunisi.
Tak hanya itu, penangkapan juga berhasil dikumpulkan 185 peluru senjata laras pendek, satu magajen airsoftgun, 169 amunisi airsoftgun, enam unit bahan peledak aktif, serta satu bahan peledak rakitan. "Tidak seluruhnya ada di sini sebagaian berada di polsek-polsek," ujar Iskandar saat gelar senjata hasil operasi. (san)
Tiga pria yang pertama sekali ditangkap RM, KS dan MMS, meraka ditangkap saat melalui di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoong, Kebupaten Aceh Besar, ke arah barat. Ketika berada dalam satu mobil Terrios hitam, sekira pukul 02.00 WIB, Sabtu 10 Maret 2012.
"Warga Indonesia bersuku Aceh yang kedapatan membawa lima pipa yang di dalamnya teridentifikasi ada bahan-bahan peledak, ini bom rakitan," jelas Irjen (Pol) Iskandar Hasan, Senin (12/3/2012) pada wartawan.
Sementara itu, pada saat yang nyaris bersamaan pukul 02.30 WIB, aparat kepolisian juga menangkap tiga pria berinisial US, DG dan SL di Aceh Utara. Ketiganya diduga kuat merupakan komplotan yang sama. "Penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang kemudian kami kembangkan dan berhasil menangkap mereka," terangnya.
Pelaku saat ini sedang dalam investigasi tim Mabes Polri dan Polda Aceh. Menurut Iskandar, bom rakitan tersebut berjenis low explosive, dengan bahan baku mesiu senjata laras panjang dan kabel sepanjang lima sentimeter, dan sistem pengapian.
Hari ini, aparat kepolisian Aceh secara resmi menutup operasi kilat rencong 2012 yang dimulai Februari lalu. Dalam operasi pengamanan Pemilukada Aceh itu, polisi berhasil menghimpun tujuh pucuk senjata api laras panjang, 11 senjata api laras pendek, sembilan airsoftgun, lima magajen senjata laras panjang, 83 amunisi.
Tak hanya itu, penangkapan juga berhasil dikumpulkan 185 peluru senjata laras pendek, satu magajen airsoftgun, 169 amunisi airsoftgun, enam unit bahan peledak aktif, serta satu bahan peledak rakitan. "Tidak seluruhnya ada di sini sebagaian berada di polsek-polsek," ujar Iskandar saat gelar senjata hasil operasi. (san)
()