Kerusuhan Mesuji, Polri salahkan pihak ketiga
A
A
A
Sindonews.com - Pembakaran mess dan beberapa fasilitas milik PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) di Tulang Bawang oleh warga dari tiga desa di Tulang Bawang pada Sabtu 25 Februrai 2012 lalu, diduga digerakkan oleh pihak ketiga.
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal (Pol) Saud Usman Nasution.
"Untuk kasus di Mesuji, Lampung, sudah ditangani Polda Lampung. Tim kami bekerja dengan masyarakat sana untuk mencari pelakunya. Kami sudah identifisikasi beberapa pelaku. Kami imbau untuk menyerahkan diri," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Ditambahkan dia, sesuai imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pihak-pihak terkait supaya menyelesaikan sengketa ini dengan baik. "Pemerintah sebagaimana arahan Presiden kepada Gubernur, Walikota, dan Polri di Pekan Raya Jakarta (PRJ) beberapa waktu lalu jelas supaya permasalahan diselesaikan dengan baik," tambahnya.
Untuk menyelesaikan persoalan pertanahan, kehutanan, dan pertanian, Saud menyarankan dialog antara masyarakat dan pengusaha, sehingga bisa diselesaikan dengan baik dan bijaksana. Sejauh ini, kata Saud, pihak terkait sudah dimaksimalkan dalam upaya menengahi pihak yang bersengketa.
"Tentu saja Pemprov Lampung, Pertanahan, Polri, dan DPR telah mencoba memfasilitasi permasalahan antara pihak perusahaan dengan masyarakat. Sudah ada tawaran-tawaran yang disampaikan masyarakat kepada perusahaan dan mereka sudah membicarakan dengan pihak manajemen," terangnya.
Lebih lanjut, Saud mengatakan, permasalahan di Mesuji semakin meruncing, karena adanya pihak ketiga yang menunggangi warga. "Permasalahannya ada pihak ketiga yang memprovokasi. Sehingga masyarakat tersulut lagi. Merasa terlalu lambat penyelesaiannya. Padahal ini kan sedang proses, sudah berlangsung," jelasnya.
Menurut Saud, penyelesaikan kasus Mesuji tidak semudah membalik telapak tangan, butuh waktu. Tapi masyarakat tidak sabar sehingga terjadi pembakaran. "Kami konsisten pidana apapun yang terjadi dalam masalah ini, akan kita proses tuntas. Tim lapangan sedang bekerja untuk mencari pelakunya," kata Saud. (san)
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal (Pol) Saud Usman Nasution.
"Untuk kasus di Mesuji, Lampung, sudah ditangani Polda Lampung. Tim kami bekerja dengan masyarakat sana untuk mencari pelakunya. Kami sudah identifisikasi beberapa pelaku. Kami imbau untuk menyerahkan diri," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Ditambahkan dia, sesuai imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pihak-pihak terkait supaya menyelesaikan sengketa ini dengan baik. "Pemerintah sebagaimana arahan Presiden kepada Gubernur, Walikota, dan Polri di Pekan Raya Jakarta (PRJ) beberapa waktu lalu jelas supaya permasalahan diselesaikan dengan baik," tambahnya.
Untuk menyelesaikan persoalan pertanahan, kehutanan, dan pertanian, Saud menyarankan dialog antara masyarakat dan pengusaha, sehingga bisa diselesaikan dengan baik dan bijaksana. Sejauh ini, kata Saud, pihak terkait sudah dimaksimalkan dalam upaya menengahi pihak yang bersengketa.
"Tentu saja Pemprov Lampung, Pertanahan, Polri, dan DPR telah mencoba memfasilitasi permasalahan antara pihak perusahaan dengan masyarakat. Sudah ada tawaran-tawaran yang disampaikan masyarakat kepada perusahaan dan mereka sudah membicarakan dengan pihak manajemen," terangnya.
Lebih lanjut, Saud mengatakan, permasalahan di Mesuji semakin meruncing, karena adanya pihak ketiga yang menunggangi warga. "Permasalahannya ada pihak ketiga yang memprovokasi. Sehingga masyarakat tersulut lagi. Merasa terlalu lambat penyelesaiannya. Padahal ini kan sedang proses, sudah berlangsung," jelasnya.
Menurut Saud, penyelesaikan kasus Mesuji tidak semudah membalik telapak tangan, butuh waktu. Tapi masyarakat tidak sabar sehingga terjadi pembakaran. "Kami konsisten pidana apapun yang terjadi dalam masalah ini, akan kita proses tuntas. Tim lapangan sedang bekerja untuk mencari pelakunya," kata Saud. (san)
()