PKL masih jadi pelanggar Perda tertinggi
A
A
A
Sindonews.com – Sepanjang 2011, PKL menjadi pelanggar peraturan daerah (perda) paling tinggi di Kota Palembang. Karena itu, pada tahun ini penertiban PKL menjadi catatan serius Satpol PP.
Kepala Satpol PP Kota Palembang Aris Saputra mengatakan, dari sekian banyak pelanggar perda Kota Palembang, PKL dinilai paling banyak membuat pelanggaran. Selain jumlahnya yang lebih dari 5.000 orang,PKL kini makin tumbuh subur seiring meningkatnya jumlah pasar tradisional.
“Tetapi, dibanding tahuntahun sebelumnya, sekarang PKL sudah lumayan tertib. Meski ada lagi yang keliaran di jalan,tetap saja mereka menjadi pelanggar paling tinggi,” kata Aris seusai membuka kegiatan sunatan massal dan donor darah memperingati hari jadi ke-62 Satpol PP kemarin di Aula Kantor Satpol PP Kota Palembang.
Selain PKL, masyarakat yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan mendirikan bangunan tanpa izin serta membuang sampah sembarangan juga masih banyak terjadi di Kota Palembang.Untuk itu, Satpol PP bakal lebih gencar melakukan penertiban dan razia KTP di pusat-pusat keramaian.
Tak hanya itu, Pol PP juga sudah menggandeng beberapa instansi terkait, seperti Dinkop, Dinas Pasar, dan Tata Kota dalam melakukan penertiban ini.
“Di usia kita yang ke-62 ini, PKL akan tetap jadi perhatian serius. Kita akan terus tertibkan mereka,”tandasnya. Aris mengungkapkan, tren yang terjadi saat ini,PKL kerap memanfaatkan lorong-lorong di pasar untuk berdagang.Namun, ketika ditertibkan, mereka sering menolak dengan alasan sudah mendapat izin RT setempat.
“Sekarang seperti itu trennya, berdagang di lorong-lorong. Giliran ditertibkan tidak mau, padahal jelas-jelas melanggar perda,”ucapnya.
Selain fokus menertibkan dan menata keberadaan PKL, Satpol PP juga akan mengubah pola pendekatan ke masyarakat dalam hal penertiban.Jika selama ini Satpol PP dikenal dengan image yang arogan dan kasar, hal itu akan diubah dan akan mengedepankan sikap yang lebih ramah dan bersahabat dengan masyarakat. Sementara itu,saat memperingati HUT Satpol PP kemarin, sedikitnya 125anakkurangmampu dikhitan.
Sedangkan, donor darah terkumpul hingga 150 kantong darah yang akan disumbangkan ke PMI Palembang. Orang tua peserta khitan massal, Irwan,warga Sekanak, mengaku senang dengan adanya aksi sosial ini. Meski baru pertama kali, dia berharap kegiatan ini terus diadakan setiap tahun.
“Jelas membantu sekali, soalnya kalau mau khitan sendiri biayanya sudah berapa. Kalau begini kan enak,uang buat sunat bisa kita belikan kebutuhan lain,”pungkasnya. (wbs)
Kepala Satpol PP Kota Palembang Aris Saputra mengatakan, dari sekian banyak pelanggar perda Kota Palembang, PKL dinilai paling banyak membuat pelanggaran. Selain jumlahnya yang lebih dari 5.000 orang,PKL kini makin tumbuh subur seiring meningkatnya jumlah pasar tradisional.
“Tetapi, dibanding tahuntahun sebelumnya, sekarang PKL sudah lumayan tertib. Meski ada lagi yang keliaran di jalan,tetap saja mereka menjadi pelanggar paling tinggi,” kata Aris seusai membuka kegiatan sunatan massal dan donor darah memperingati hari jadi ke-62 Satpol PP kemarin di Aula Kantor Satpol PP Kota Palembang.
Selain PKL, masyarakat yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan mendirikan bangunan tanpa izin serta membuang sampah sembarangan juga masih banyak terjadi di Kota Palembang.Untuk itu, Satpol PP bakal lebih gencar melakukan penertiban dan razia KTP di pusat-pusat keramaian.
Tak hanya itu, Pol PP juga sudah menggandeng beberapa instansi terkait, seperti Dinkop, Dinas Pasar, dan Tata Kota dalam melakukan penertiban ini.
“Di usia kita yang ke-62 ini, PKL akan tetap jadi perhatian serius. Kita akan terus tertibkan mereka,”tandasnya. Aris mengungkapkan, tren yang terjadi saat ini,PKL kerap memanfaatkan lorong-lorong di pasar untuk berdagang.Namun, ketika ditertibkan, mereka sering menolak dengan alasan sudah mendapat izin RT setempat.
“Sekarang seperti itu trennya, berdagang di lorong-lorong. Giliran ditertibkan tidak mau, padahal jelas-jelas melanggar perda,”ucapnya.
Selain fokus menertibkan dan menata keberadaan PKL, Satpol PP juga akan mengubah pola pendekatan ke masyarakat dalam hal penertiban.Jika selama ini Satpol PP dikenal dengan image yang arogan dan kasar, hal itu akan diubah dan akan mengedepankan sikap yang lebih ramah dan bersahabat dengan masyarakat. Sementara itu,saat memperingati HUT Satpol PP kemarin, sedikitnya 125anakkurangmampu dikhitan.
Sedangkan, donor darah terkumpul hingga 150 kantong darah yang akan disumbangkan ke PMI Palembang. Orang tua peserta khitan massal, Irwan,warga Sekanak, mengaku senang dengan adanya aksi sosial ini. Meski baru pertama kali, dia berharap kegiatan ini terus diadakan setiap tahun.
“Jelas membantu sekali, soalnya kalau mau khitan sendiri biayanya sudah berapa. Kalau begini kan enak,uang buat sunat bisa kita belikan kebutuhan lain,”pungkasnya. (wbs)
()