Anggaran rehab korban Merapi Rp946 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Anggaran program rencana aksi nasional rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung Merapi mengalami penurunan.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, setelah melakukan penajaman program, anggaran rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung Merapi turun menjadi Rp946 miliar dari jumlah awalnya yang mencapai Rp1,35 triliun.
"Saat ini disepakati berkurang menjadi Rp946 miliar selama tiga tahun yaitu 2011-2013. Ada penghematan dana sebesar Rp404 miliar," ujar Sutopo dalam rilisnya, Kamis (23/2/2012).
Sutopo menjelaskan, dari total dana tersebut, sejumlah Rp722 miliar diperuntukkan bagi Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta dan Rp224 miliar untuk tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Magelang, Klaten, dan Boyolali.
"Berkurangnya kebutuhan dana disebabkan pembatalan pembebasan tanah masyarakat di Kawasan Rawan Bahaya (KRB) 3 seluas 1.300 hektare di DI Yogyakarta dan 10 hektare di Jawa Tengah," katanya.
Selama 2011, lanjut Sutopo, alokasi anggaran pemerintah yang sudah digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi Merapi sebesar Rp679,3 miliar.
"Dari total anggaran tersebut, BNPB telah menyerahkan dana lebih dari Rp539 miliar kepada pemerintah daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dan Tim Pendukung Teknis (TPT) rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi Merapi. Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan Rp135,9 miliar dan Kementerian Agama Rp4 miliar," katanya lagi.
Anggaran tersebut diperuntukkan bagi pembangunan sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, lintas sektor, administrasi, dan pendampingan.
"Sedangkan untuk tahun 2012 pemerintah mengalokasikan
dana Rp314 miliar yang terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum Rp296,9 miliar, Kementerian Agama Rp16,4 miliar dan Kementerian Sosial Rp810 juta," imbuhnya.
Ditargetkan pada 2012 pembangunan permukiman bagi 3.943 unit rumah bagi masyarakat yang terdampak langsung erupsi dan lahar dingin Merapi dapat diselesaikan.(azh)
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, setelah melakukan penajaman program, anggaran rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung Merapi turun menjadi Rp946 miliar dari jumlah awalnya yang mencapai Rp1,35 triliun.
"Saat ini disepakati berkurang menjadi Rp946 miliar selama tiga tahun yaitu 2011-2013. Ada penghematan dana sebesar Rp404 miliar," ujar Sutopo dalam rilisnya, Kamis (23/2/2012).
Sutopo menjelaskan, dari total dana tersebut, sejumlah Rp722 miliar diperuntukkan bagi Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta dan Rp224 miliar untuk tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Magelang, Klaten, dan Boyolali.
"Berkurangnya kebutuhan dana disebabkan pembatalan pembebasan tanah masyarakat di Kawasan Rawan Bahaya (KRB) 3 seluas 1.300 hektare di DI Yogyakarta dan 10 hektare di Jawa Tengah," katanya.
Selama 2011, lanjut Sutopo, alokasi anggaran pemerintah yang sudah digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi Merapi sebesar Rp679,3 miliar.
"Dari total anggaran tersebut, BNPB telah menyerahkan dana lebih dari Rp539 miliar kepada pemerintah daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dan Tim Pendukung Teknis (TPT) rehabilitasi dan rekonstruksi pascaerupsi Merapi. Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan Rp135,9 miliar dan Kementerian Agama Rp4 miliar," katanya lagi.
Anggaran tersebut diperuntukkan bagi pembangunan sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, lintas sektor, administrasi, dan pendampingan.
"Sedangkan untuk tahun 2012 pemerintah mengalokasikan
dana Rp314 miliar yang terdiri dari Kementerian Pekerjaan Umum Rp296,9 miliar, Kementerian Agama Rp16,4 miliar dan Kementerian Sosial Rp810 juta," imbuhnya.
Ditargetkan pada 2012 pembangunan permukiman bagi 3.943 unit rumah bagi masyarakat yang terdampak langsung erupsi dan lahar dingin Merapi dapat diselesaikan.(azh)
()