Amankan pilkada Aceh, polisi lakukan razia senpi
A
A
A
Sindonews - Kepolisian Resort Banda Aceh mengerahkan 117 personil dalam razia senjata api ilegal dan bahan peledak dalam rangka pengamanan pilkada. Razia digelar pada Selasa malam 21 Februari 2012 di Simpang Lambaro, Aceh Besar.
Namun dalam razia tersebut, polisi hanya menemukan satu senjata tajam berserta memeriksa dua pemuda pembawa senjata. Dua mobil turut ditahan karena pengendara tidak bisa menunjukkan surat kendaraan.
Wakil Kepala Polresta Banda Aceh AKBP Sugeng Hari Sutrisno menyatakan razia akan terus diintensifkan. Selain di jalan juga akan dilakukan di rumah-rumah warga yang diduga ada senjata api ilegal. "Ini untuk pengamanan pilkada, lokasi-lokasi razia akan kita rahasiakan," jelasnya, Selasa 21 Februari 2012.
Razia intensif akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Jumlah personil polisi yang dikerahkan dan lokasi razia sangat bergantung pada kondisi.
Terkait razia ke rumah-rumah warga, tidak akan ada pengerahan personil secara besar-besaran. Menurut Sugeng, pengeledahan rumah hanya dilakukan pada rumah yang sudah teridentifikasi. "Hanya dilakukan tim khusus dalam jumlah kecil, informasi masyarakat tentang keberadaan senjata api ilegal sangat dibutuhkan," jelasnya. (wbs)
Namun dalam razia tersebut, polisi hanya menemukan satu senjata tajam berserta memeriksa dua pemuda pembawa senjata. Dua mobil turut ditahan karena pengendara tidak bisa menunjukkan surat kendaraan.
Wakil Kepala Polresta Banda Aceh AKBP Sugeng Hari Sutrisno menyatakan razia akan terus diintensifkan. Selain di jalan juga akan dilakukan di rumah-rumah warga yang diduga ada senjata api ilegal. "Ini untuk pengamanan pilkada, lokasi-lokasi razia akan kita rahasiakan," jelasnya, Selasa 21 Februari 2012.
Razia intensif akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Jumlah personil polisi yang dikerahkan dan lokasi razia sangat bergantung pada kondisi.
Terkait razia ke rumah-rumah warga, tidak akan ada pengerahan personil secara besar-besaran. Menurut Sugeng, pengeledahan rumah hanya dilakukan pada rumah yang sudah teridentifikasi. "Hanya dilakukan tim khusus dalam jumlah kecil, informasi masyarakat tentang keberadaan senjata api ilegal sangat dibutuhkan," jelasnya. (wbs)
()