Paksa kawin lari, pemuda tewas ditikam

Selasa, 14 Februari 2012 - 14:41 WIB
Paksa kawin lari, pemuda tewas ditikam
Paksa kawin lari, pemuda tewas ditikam
A A A
Sindonews.com - Seorang warga Kabupaten Wajo A Firmansyah (45), tewas terkena tujuh tikaman badik oleh Tenri Liweng (45) dan Saleng, warga Kecamatan Gilireng di depan ruang interna RSUD Lamaddukkelleng Sengkang, Senin malam 13 Februari sekira pukul 22.15 WITA.

"Motif pembunuhan di karenakan masalah "Siri" (Malu), karena korban A Firmansyah ingin melamar kemenakan tersangka Perempuan Sariani. Namun dua tahun lamanya, sampai sekarang korban tidak pernah menepati janjinya," kata Kapolres Wajo AKBP Bambang Irawan, Rabu (14/2/2012).

Menurutnya, atas dasar tersebut sehingga tersangka Tenri Liweng yang merupakan paman dan Saleng kakak dari Sariani merasa malu dan menganiaya korban. Akibat penganiayaan tersebut korban menderita luka tusuk di bagian dada sebanyak tujuh kali dan di bagian tangan sekali (jari jempol putus).

"Akibat luka tusukan tersebut yang bertubi-tubi kemudian korban meninggal di tempat," kata Bammbag Irawan yang turun langsung melakukan proses identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di RSUD Lamaddukkelleng.

Malam itu juga, satu tersangka yakni, Tenri Liweng berhasil di tangkap dan diamankan di sel tahanan Polres Wajo. Sementara Saleng masih dalam pengejaran Polisi.

Berdasarkan informasi yang di himpun, ada kesimpang siuran identitas korban, yakni di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik korban tertulis alamat Kecamatan Gilireng, sedang informasi lain menyebutkan korban merupakan warga Kecamatan Pammana Wajo."Dia orang Pammana, mungkin KTP nya alamat Gilireng," kata salah satu Warga Pammana, Udi.

Informasi lain yang berhasil di himpun di TKP menyebutkan, korban pernah melamar Sariani dua tahun lalu dengan uang lamaran Rp18 juta, dan kemudian di terima oleh keluarga tersangka. Namun hingga dua tahun berjalan lamaran tersebut tak kunjung di penuhi.

Malam itu Korban kemudian meminta Sariani untuk bertemu, di RSUD Lamaddukkelleng Sengkang. Karena ada keluarga Sariani yang di rawat di rumah sakit. Dalam pertemuan keduanya, korban kemudian memaksa Sariani untuk kawin lari.

"Sebenarnya Sariani, mau menikah dengan korban. Tetapi tidak dengan jalan seperti itu, karena terus di paksa, maka Sariani menghubungi keluarganya dan terjadilah penganiayaan itu," kata salah satu sumber yang enggan di sebutkan namanya.

Pantauan di lapangan, korban tergeletak di sebuah selokan depan ruang interna RSUD Lamaddukkelleng Sengkang dengan kondisi tidak bernyawa. Korban yang menggunakan pakaian lengkap, dari Sepatu, kaos tangan hingga helm standar warna putih.

Jempol tangan kiri korban nyaris putus, sementara tangan kanannya nampak menggenggam sebilah badik, kuat dugaan korban hendak melakukan perlawanan. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7899 seconds (0.1#10.140)