Jantung, terpidana korupsi hutan mangrove meninggal
A
A
A
Sindonews.com - Terpidana korupsi dana Hutan Mangrove, Alan Abdurahman, meninggal dunia. Alan meninggal disebabkan serangan jantung usai operasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta, kemarin, sekira pukul 18.00 WIB.
Sebelum meninggal Alan sempat yang ditahan di Rutan Salemba. Hal ini dikarnakan Alan tersandung kasus korupsi dana rehabilitasi tanaman bakau Kepulauan Seribu sebesar Rp3,5 miliar.
Almarhum Alan ikut tender proyek pembuatan model tanaman rehabilitasi Mangrove di Kepulauan Seribu pada 2007 lalu.
"Papap (panggilan Alm ) sakit osteoporosis. Kemudian dilakukan tindakan operasi dengan cara memasang pen di punggung. Lalu papap dibawa ke ruang rawat," terang Fajriansyah (30), salah satu sanak keluarga, saat ditemui di rumah duka, Jalan Kota Baru III Nomor 12, Bandung, Jumat (10/2/2012).
Fajri menambahkan, saat perawat itu sedang memasang infus, Alan mendadak sesak napas dan nyanwanya tidak dapat ditolong. Pada saat operasi hingga menghembuskan napas terakhir, Fajriansah mengaku menemani sang ayah beserta keluarga lainnya.
Dia mengatakan sang ayah dibawa keluarga menuju Kota Bandung menggunakan ambulans RS Drs Cipto Mangunkusumo sekitara pukul 23.00 WIB, dan tiba di rumah sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat dini hari.
Jenazah pun dimakamkan di TPU Vorib Caringin pukul 09.00 WIB. "Ratusan orang tadi pagi mengantarkan jenazah ke pemakaman," tandasnya.
Sebelum meninggal Alan sempat yang ditahan di Rutan Salemba. Hal ini dikarnakan Alan tersandung kasus korupsi dana rehabilitasi tanaman bakau Kepulauan Seribu sebesar Rp3,5 miliar.
Almarhum Alan ikut tender proyek pembuatan model tanaman rehabilitasi Mangrove di Kepulauan Seribu pada 2007 lalu.
"Papap (panggilan Alm ) sakit osteoporosis. Kemudian dilakukan tindakan operasi dengan cara memasang pen di punggung. Lalu papap dibawa ke ruang rawat," terang Fajriansyah (30), salah satu sanak keluarga, saat ditemui di rumah duka, Jalan Kota Baru III Nomor 12, Bandung, Jumat (10/2/2012).
Fajri menambahkan, saat perawat itu sedang memasang infus, Alan mendadak sesak napas dan nyanwanya tidak dapat ditolong. Pada saat operasi hingga menghembuskan napas terakhir, Fajriansah mengaku menemani sang ayah beserta keluarga lainnya.
Dia mengatakan sang ayah dibawa keluarga menuju Kota Bandung menggunakan ambulans RS Drs Cipto Mangunkusumo sekitara pukul 23.00 WIB, dan tiba di rumah sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat dini hari.
Jenazah pun dimakamkan di TPU Vorib Caringin pukul 09.00 WIB. "Ratusan orang tadi pagi mengantarkan jenazah ke pemakaman," tandasnya.
()