Batavia tak tergelincir di Bandara Sentani
A
A
A
Sindonews.com - Pesawat Batavia Air dengan nomor penerbangan PK YRE jenis airbus, tergelincir di Bandara Sentani, Jayapura, sekira pukul 06.40 WIT, kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tergelincirnya pesawat tersebut, namun aktivitas bandara sempat lumpuh.
Elly Simanjuntak, PR Manager Batavia Air mengatakan, penerbangan Batavia Air dengan nomor seri penerbangan Y6-837 dengan pesawat Airbus 320 di Bandara Sentani, Jayapura, sekira pukul 06.40 WIT, Selasa kemarin, akibat hujan deras yang menguyur Jayapura.
Menurut dia, pesawat sebenarnya tidaklah tergelincir hingga keluar dari ujung landasan dan masuk rumput. Tetapi, pesawat meluncur karena licin. Posisi ban berakhir persis berada di ujung landasan.
"Jadi, sebetulnya belum bisa dikatakan tergelincir karena masih di ujung landasan dan pilot bisa berbalik dengan mudah," terang dia dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, kata Elly, tidak memerlukan kendaraan khusus untuk kembali ke jalur yang benar. "Aktivitas bandara sama sekali tidak terganggu," katanya.
Dia menambakan, penerbangan Batavia Air tujuan Jayapura-Jakarta via Ujungpandang normal kembali pada hari ini, Rabu 8 Februari 2012, menggunakan pesawat Airbus 320 dengan nomor penerbangan Y6-838.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat tergelincir di Bandara Sentani sekira pukul 06.40 WIT, Selasa 7 Febuari 2012. Pesawat mengalami kerusakan di roda sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Kenapa bisa begini, seharusnya pihak Batavia bertanggung jawab. Mana pesawat satu-satunya lagi,” teriak seorang penumpang kepada manajemen Batavia Air di Bandara Sentani, kemarin.
Menurut penumpang lainnya hanya ada dua keberangkatan dalam sehari dari Sentani ke Merauke. Satu lagi dilayani oleh maskapai Merpati, namun pesawat sudah berangkat sekira pukul 07.00 WIT.
Dari informasi yang diterima dari pihak bandara, roda depan pesawat PK YVE Y6837 sudah berada di luar landasan dekat runway 11. Roda masuk ke dalam tanah. Empat lampu landasan juga rusak ditabrak pesawat rute Jakarta-Makassar-Sentani-Merauke itu.
Elly Simanjuntak, PR Manager Batavia Air mengatakan, penerbangan Batavia Air dengan nomor seri penerbangan Y6-837 dengan pesawat Airbus 320 di Bandara Sentani, Jayapura, sekira pukul 06.40 WIT, Selasa kemarin, akibat hujan deras yang menguyur Jayapura.
Menurut dia, pesawat sebenarnya tidaklah tergelincir hingga keluar dari ujung landasan dan masuk rumput. Tetapi, pesawat meluncur karena licin. Posisi ban berakhir persis berada di ujung landasan.
"Jadi, sebetulnya belum bisa dikatakan tergelincir karena masih di ujung landasan dan pilot bisa berbalik dengan mudah," terang dia dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, kata Elly, tidak memerlukan kendaraan khusus untuk kembali ke jalur yang benar. "Aktivitas bandara sama sekali tidak terganggu," katanya.
Dia menambakan, penerbangan Batavia Air tujuan Jayapura-Jakarta via Ujungpandang normal kembali pada hari ini, Rabu 8 Februari 2012, menggunakan pesawat Airbus 320 dengan nomor penerbangan Y6-838.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat tergelincir di Bandara Sentani sekira pukul 06.40 WIT, Selasa 7 Febuari 2012. Pesawat mengalami kerusakan di roda sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Kenapa bisa begini, seharusnya pihak Batavia bertanggung jawab. Mana pesawat satu-satunya lagi,” teriak seorang penumpang kepada manajemen Batavia Air di Bandara Sentani, kemarin.
Menurut penumpang lainnya hanya ada dua keberangkatan dalam sehari dari Sentani ke Merauke. Satu lagi dilayani oleh maskapai Merpati, namun pesawat sudah berangkat sekira pukul 07.00 WIT.
Dari informasi yang diterima dari pihak bandara, roda depan pesawat PK YVE Y6837 sudah berada di luar landasan dekat runway 11. Roda masuk ke dalam tanah. Empat lampu landasan juga rusak ditabrak pesawat rute Jakarta-Makassar-Sentani-Merauke itu.
()