Pantura banjir 12 jam, jalur Surabaya-Probolinggo tersendat
A
A
A
Sindonews.com - Kemacetan panjang kendaraan akibat banjir merendam ruas jalan pantai utara (pantura) Pasuruan, Jawa Timur, hingga sore ini masih terjadi. Antrean kendaraan paling parah terjadi di Jalan Raya Ngopak, kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Ruas jalan itu terendam banjir selama 12 jam dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Arus lalu-lintas dari arah Surabaya maupun Probolinggo menjadi tersendat.
Guyuran hujan terus menerus sepanjang hari pada Jumat 3 Februari membuat sungai Rejoso sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap merendam sebagian wilayah di Pasuruan. Setidaknya, ada tiga kecamatan direndam banjir. Yakni, Grati, Winongan dan Rejoso.
Akibat banjir itu, ribuan rumah warga serta areal persawahan terendam air setinggi pinggang orang dewasa. Beberapa sekolah juga terpaksa meliburkan kegiatan belajarnya.
Menurut petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), air yang menggenangi sebagian wilayah Pasuruan belum surut. Semakin malam ketinggian air semakin bertambah dan mulai merendam jalur pantura. Ruas pantura sendiri terendam sejak dini hari tadi.
Kemacetan bertambah parah karena jalur alternatif dipenuhi kendaraan besar maupun sepeda motor.
Sementara itu, menurut Kepala Pos Lalu-lintas Ngopak, Aiptu Harnadi, banjir menyebabkan kemacetan hampir 10 kilometer. Untuk mengurai kemacetan itu pihak kepolisian melarang kendaraan besar melewati jalur alternatif.
"Kalau kendaraan besar bisa melalui jalan yang terendam banjir walaupun berjalan merambat. untuk kendaraan kecil dan sepeda motor baru kami arahkan melalui jalur alternatif Grati-Winongan,"terang Harnadi, Sabtu (4/2/2012).
Namun, kemacetan tetap saja terjadi karena ternyata beberapa jalur alternatif tersebut kondisinya rusak, sehingga kendaraan harus berjalan pelan.
Di wilayah Barat Pasuruan, banjir juga menggenangi kecamatan Bangil, Beji, Rembang dan Pandaan. Namun, ketinggian air mulai surut. Belum diterima data adanya korban jiwa maupun kerusakan rumah akibat banjir ini dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD).(lin)
Ruas jalan itu terendam banjir selama 12 jam dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Arus lalu-lintas dari arah Surabaya maupun Probolinggo menjadi tersendat.
Guyuran hujan terus menerus sepanjang hari pada Jumat 3 Februari membuat sungai Rejoso sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap merendam sebagian wilayah di Pasuruan. Setidaknya, ada tiga kecamatan direndam banjir. Yakni, Grati, Winongan dan Rejoso.
Akibat banjir itu, ribuan rumah warga serta areal persawahan terendam air setinggi pinggang orang dewasa. Beberapa sekolah juga terpaksa meliburkan kegiatan belajarnya.
Menurut petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), air yang menggenangi sebagian wilayah Pasuruan belum surut. Semakin malam ketinggian air semakin bertambah dan mulai merendam jalur pantura. Ruas pantura sendiri terendam sejak dini hari tadi.
Kemacetan bertambah parah karena jalur alternatif dipenuhi kendaraan besar maupun sepeda motor.
Sementara itu, menurut Kepala Pos Lalu-lintas Ngopak, Aiptu Harnadi, banjir menyebabkan kemacetan hampir 10 kilometer. Untuk mengurai kemacetan itu pihak kepolisian melarang kendaraan besar melewati jalur alternatif.
"Kalau kendaraan besar bisa melalui jalan yang terendam banjir walaupun berjalan merambat. untuk kendaraan kecil dan sepeda motor baru kami arahkan melalui jalur alternatif Grati-Winongan,"terang Harnadi, Sabtu (4/2/2012).
Namun, kemacetan tetap saja terjadi karena ternyata beberapa jalur alternatif tersebut kondisinya rusak, sehingga kendaraan harus berjalan pelan.
Di wilayah Barat Pasuruan, banjir juga menggenangi kecamatan Bangil, Beji, Rembang dan Pandaan. Namun, ketinggian air mulai surut. Belum diterima data adanya korban jiwa maupun kerusakan rumah akibat banjir ini dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD).(lin)
()