Anak usia 2,5 tahun selamat dalam dekapan ibu

Jum'at, 03 Februari 2012 - 07:43 WIB
Anak usia 2,5 tahun selamat dalam dekapan ibu
Anak usia 2,5 tahun selamat dalam dekapan ibu
A A A
Sindonews.com - Meski terkena musibah karena bus yang ditumpanginya masuk jurang hingga menewaskan 12 orang penumpangnya, Yanti Herawati (20) mengaku bersyukur masih bisa selamat. Bahkan tiga orang anggota keluarga yang sama-sama naik Bus Maju Jaya bernopol Z 7761 A, selamat.

Anak Yanti yang masih berusia 2,5 tahun, Fathir, malah sudah bisa pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang. Begitu juga adiknya, Nova (4) dan ibunya, Yuyun (51).

“Mereka di rumah neneknya di Sumedang,” kata Yanti di RSUD Sumedang, Kamis (2/2/2012).

Warga Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya ini kini berbaring lemah di RSUD karena kaki telapak kaki kirinya sobek dan harus dioperasi. Dia menuturkan, tujuan perjalanannya untuk bertemu neneknya yang sakit di Sumedang. Di dalam bus itu, Yanti sekeluarga duduk di kursi paling belakang sambil menggendong Fathir.

“Bus dalam keadaan penuh, ada sekira 7 orang yang berdiri tidak kebagian kursi,” tuturnya.

Pertanda buruk muncul ketika bus yang ditumpanginya sejak awal sudah ngebut. Malah ada beberapa penumpang yang meminta sopir supaya menurunkan kecepatan.
“Dari awal bus sudah kencang. Orang ada yang teriak jangan keceng-kencang tetapi enggak digubris,” tuturnya lirih.

Yanti yang mulai ketakutan berusaha mendekap Fathir yang juga ketakutan. Lalu ketika bus memasuki turunan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Sumedang, bus mulai melaju tak terkendali hingga menabrak truk. Situasi di dalam bus makin panik, suara doa dan takbir bersahutan dibacakan penumpang yang panik.

Fathir pun menangis ketakutan, begitu juga Nova yang didekap ibunya, Yuyun. “Saya peluk Fathir supaya terlindungi. Saya lihat truk oleng, lalu ada orang yang teriak rem bus blong. Lalu jatuh ke jurang hingga dua kali,” katanya.

Saat bus seolah terbang menuju dasar jurang, Yanti berusaha sadar sambil terus berdoa. Bus pun jatuh. Banyak orang yang menjerit kesakitan bercampur dengan suara doa. Yanti juga melihat banyak mayat yang bergeletakan.

“Saya berusaha tidak pingsan supaya bisa memeluk Fathir,” ujarnya.

Yanti mengakui bahwa dirinya baru mengalami musibah, tetapi tetap bersyukur karena masih bisa selamat, begitu juga anak, adik dan ibunya. “Mungkin keselamatan kami ini mujizat,” ucapnya.

Anaknya kini dititipkan di rumah neneknya di Kecamatan Paseh, Sumedang. Suami Yanti, Yayat (29), sudah tahu musibah tersebut. Menurut kabar dari suaminya, tutur Yanti, setelah mengalami musibah itu Fathir menjadi pendiam dan sering melamun. “Anak saya masih syok,” pungkasnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5977 seconds (0.1#10.140)