Kronologi bus masuk jurang versi korban

Kamis, 02 Februari 2012 - 17:20 WIB
Kronologi bus masuk jurang versi korban
Kronologi bus masuk jurang versi korban
A A A
Sindonews.com - Korban Bus Maju Jaya yang selamat tak lupa dengan kondisi di dalam bus sebelum bus terjun ke jurang. Sebelum terjun ke jurang, bus Maju Jaya sempat terombang ambing di dalam bus.

Nandang (34), warga Tasikmalaya, salah seorang penumpang yang selamat. Akibat kecelakaan itu, dia mengalami luka dalam di bagian dada, dan patah di kaki kiri dan kanannya.

Dia menuturkan, sejak dari pemberangkatan dari Tasikmalaya menuju Sumedang, Bus Maju Jaya sudah melaju cukup kencang. Begitu sampai di turunan Cisae, Nandang sudah merasakan bus tak terkendali karena rem blong.

"Memang terasa remnya blong," kata Nandang, di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Jawa Barat, Kamis (2/2/2012).

Sebelum terjun ke jurang di turunan Cisae, bus sempat dua kali menabrak truk yang mengangkut bambu. Pada tabrakan pertama itu, laju bus sempat tertahan. Lalu pada tabrakan kedua, truk yang ditabrak bus pindah jalur ke kanan. Sedangkan bus makin tak terkendali dan meluncur ke jurang yang tingginya sekira 10 meter.

Saat itu dia selamat karena tidak kebagian kursi. Nandang pun berdiri sambil berpegangan di bus bagian belakang.

Penuturan yang sama diungkapkan Yanti Herawati (20), yang juga selamat bersama anak dan ibunya, Fatir (2,5), Nova (4), dan Yuyun (51). Saat itu, Yanti dari Tasikmalaya mau ke rumah neneknya yang sakit di Sumedang.

Yanti duduk di kursi belakang. Waktu itu, bus dalam keadaan penuh, ada sekira tujuh orang yang berdiri tidak kebagian kursi. Ketika diketahui rem bus blong, para penumpang berteriak-teriak sambil berdoa.

"Sebelumnya memang nabrak truk. Saya peluk anak saya Fatir. Truk terlihat oleng, lalu ada yang teriak rem blong," tutur Yanti.

Yanti mengakui, saat mobil hilang kendali lalu terjun ke jurang. Bahkan dirasakannya, bus sempat sekali berguling-guling sebelum mendarat di dasar jurang. "Saat kejadian saya masih sadar, saya ingat terus anak saya," katanya.

Kejadian itu rupanya terdengar warga. Pertolongan pun datang dari warga sekitar. "Alhamdulillah kami selamat meski telapak kaki kiri saya sobek dan harus dioperasi," katanya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2973 seconds (0.1#10.140)