41 balita di Cirebon menderita diare
A
A
A
Sindonews.com - Selama Januari 2011, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati, Kota Cirebon merawat 41 pasien balita penderita penyakit diare. Tingginya penderita diare usia balita ini dinilai sebagai kurang pedulinya orang tua terhadap kebersihan dilingkungan sekitar.
Kepala Ruang Kemuning Instalasi Rawat Inap khusus anak Eulis Dewi mengatakan, dari 41 pasien yang dirawat sebagian besar dialami anak usia balita. Kondisi pasien yang datang dan dirawat mulai dari yang mengalami dehidrasi ringan hingga berat. Dia menyebutkan,penyakit diare merupakan kasus terbanyak yang terjadi pada Januari 2011 ini.
Selain diare, terdapat juga penyakit lain yang diderita pasien anak seperti inspeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan lainnya. "Secara keseluruhan pasien anak yang dirawat di RSUD Gunung Jati mencapai 153 orang. Pasien berasal dari wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon," papar dia.
Dia mengungkapkan, pasien anak yang datang dalam kondisi akut (parah) merupakan pasien yang datang dari luar Kota Cirebon. "Mereka sudah dalam tahap dehidrasi berat dengan penyakit komplikasi," tegas dia.
Kendati demikian, kata dia, dari jumlah yang terdata belum terdapat pasien yang meninggal dunia akibat diare. Menurut dia, pasien diare yang meninggal dunia itu akibat penyakit yang dideritanya sudah cukup akut atau terjadi komplikasi. Perawat pelaksana RSUDGJ Aida Sofiyati mengatakan, diare yang diperparah dengan penyakit penyerta biasanya membuat pasien kejang berulang.
"Diarenya sih tidak sampai membuat pasien meninggal, tapi penyakit penyertanya seperti demam tinggi itulah yang biasanya sampai mengakibatkan meninggal dunia," terang Aida.
Dia menjelaskan, penangan pertama terhadap pasien diare, khususnya anak-anak, para orang tua dapat melakukan pemberian cairan sebagai upaya dehidrasi atau pengembalian cairan yang hilang.Kemudian, segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Dia menyebutkan, penderita diare disebabkan pada pola hidup bersih yang terjadi dilingkungan sekitar.
Para orang tua sebaiknya memperhatikan kebiasaan anak seperti jajanan atau makanan yang sekiranya tidak menyehatkan untuk patut menjadi pehatian utama orang tua. Sementara itu, Kepala Dinas Kasehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto menyebutkan, jumlah penderita diare tahun ini mengalami penurunan dibandingkan jumlah di bulan yang sama pada tahun lalu.
Menurut dia, jumlah penderita diare tahun ini hanya mencapai 41 kasus sementara pada 2011 mencapai 51 pasien. "Ada penurunan dibanding tahun lalu. Tapi, kami harap masyarakat tetap memperhatikan pola hidup bersih karena ini terkait dengan kebersihan," pungkas dia. (san)
Kepala Ruang Kemuning Instalasi Rawat Inap khusus anak Eulis Dewi mengatakan, dari 41 pasien yang dirawat sebagian besar dialami anak usia balita. Kondisi pasien yang datang dan dirawat mulai dari yang mengalami dehidrasi ringan hingga berat. Dia menyebutkan,penyakit diare merupakan kasus terbanyak yang terjadi pada Januari 2011 ini.
Selain diare, terdapat juga penyakit lain yang diderita pasien anak seperti inspeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan lainnya. "Secara keseluruhan pasien anak yang dirawat di RSUD Gunung Jati mencapai 153 orang. Pasien berasal dari wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon," papar dia.
Dia mengungkapkan, pasien anak yang datang dalam kondisi akut (parah) merupakan pasien yang datang dari luar Kota Cirebon. "Mereka sudah dalam tahap dehidrasi berat dengan penyakit komplikasi," tegas dia.
Kendati demikian, kata dia, dari jumlah yang terdata belum terdapat pasien yang meninggal dunia akibat diare. Menurut dia, pasien diare yang meninggal dunia itu akibat penyakit yang dideritanya sudah cukup akut atau terjadi komplikasi. Perawat pelaksana RSUDGJ Aida Sofiyati mengatakan, diare yang diperparah dengan penyakit penyerta biasanya membuat pasien kejang berulang.
"Diarenya sih tidak sampai membuat pasien meninggal, tapi penyakit penyertanya seperti demam tinggi itulah yang biasanya sampai mengakibatkan meninggal dunia," terang Aida.
Dia menjelaskan, penangan pertama terhadap pasien diare, khususnya anak-anak, para orang tua dapat melakukan pemberian cairan sebagai upaya dehidrasi atau pengembalian cairan yang hilang.Kemudian, segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Dia menyebutkan, penderita diare disebabkan pada pola hidup bersih yang terjadi dilingkungan sekitar.
Para orang tua sebaiknya memperhatikan kebiasaan anak seperti jajanan atau makanan yang sekiranya tidak menyehatkan untuk patut menjadi pehatian utama orang tua. Sementara itu, Kepala Dinas Kasehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto menyebutkan, jumlah penderita diare tahun ini mengalami penurunan dibandingkan jumlah di bulan yang sama pada tahun lalu.
Menurut dia, jumlah penderita diare tahun ini hanya mencapai 41 kasus sementara pada 2011 mencapai 51 pasien. "Ada penurunan dibanding tahun lalu. Tapi, kami harap masyarakat tetap memperhatikan pola hidup bersih karena ini terkait dengan kebersihan," pungkas dia. (san)
()