Puting Beliung hancurkan 25 rumah dinas TNI
A
A
A
Sindonews.com - Angin kencang menerjang wilayah Makassar, sekitar pukul 20.00 Wita, kemarin. Hanya dalam hitungan menit, 25 unit rumah dinas di Asrama Wipayana I,Jalan Cendrawasih, Kelurahan Mariso rusak.
Tak hanya di lokasi itu, amuk puting beliung juga merusak sedikitnya 24 unit rumah warga perumahan padat penduduk di Jalan Indah Raya RW 5 RT 2, 6, dan 7 Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo Sebagian besar rumah rusak di bagian atap akibat diterjang angin.
Wiyanto, salah satu korban terjangan angin puting beliung di Asrama Wipayana I, mengaku, kejadian puting beliung ini sangat cepat dan hanya beberapa menit saja. "Hujan deras disertai angin kencang tidak begitu lama. Hanya beberapa menit saja dan menerjang kurang lebih 25 rumah," kata pria paruh baya, yang juga mengaku sebagai Ketua RT 2 di asrama TNI tersebut.
Wiyanto mengatakan, angin kencang itu menerjang di lima blok asrama Wipayana I. Kejadiannya pun membuat panik warga,lantaran terjadi saat mati lampu. "Tiba-tiba saja angin menerjang beberapa rumah yang berada di blok C sampai blok G," lanjutnya.
Kerusakan terparah terjadi pada empat rumah yang berada di blok D, asrama tentara ini. Salah satu rumah milik Nasir, bahkan tidak beratap lagi. Akibatnya air menggenang hingga mata kaki orang dewasa. "Setengah rumah saya sudah tidak beratap lagi.Atapnya terbang dan menimpa rumah lainnya," terangnya.
Meski dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa,khusus di asrama TNI yang berlokasi di depan Pasar Senggol Cendrawasih, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Pantauan di lokasi tadi malam, warga terlihat berupaya membersihkan bekas terjangan angin, sambil menyelamatkan perabotan rumah tangga mereka dari guyuran air hujan.
Disaat yang hampir bersamaan, angin kencang juga menerjang wilayah Pannampu. Kejadian sekitar pukul 20.30 Wita saat warga sedang beristirahat. Kapolsek Tallo Kompol Frans Tendean saat dikonfirmasi mengatakan, hujan mengguyur wilayah Tallo sejak siang. Beruntung, tak ada korban jiwa yang ditimbulkan, tetapi warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang luput dari amuk angin kencang itu.
"Rumah yang rusak sebanyak 24 unit.Umumnya kerusakan di bagian atap sehingga warga harus mengungsi ke rumah tetangga atau keluarga terdekat," kata Frans, tadi malam. Hujan deras disertai angin kencang, memang kerap terjadi di Makassar dan beberapa wilayah di Sulsel, akhir-akhir ini.
Tidak hanya rumah yang sering mengalami kerusakan. Kendaraan atau pengguna jalan pun kerap menjadi korban,akibat tertimpa pohon atau baliho di pinggir jalan. Sebelumnya, angin kencang merusak ratusan rumah di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
Prakiraan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, umumnya angin bertiup dari arah barat dengan kecepatan 5-40 kilometer per jam. Hujan deras disertai angin kencang masih harus diwaspadai pada bulan Februari ini. (san)
Tak hanya di lokasi itu, amuk puting beliung juga merusak sedikitnya 24 unit rumah warga perumahan padat penduduk di Jalan Indah Raya RW 5 RT 2, 6, dan 7 Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo Sebagian besar rumah rusak di bagian atap akibat diterjang angin.
Wiyanto, salah satu korban terjangan angin puting beliung di Asrama Wipayana I, mengaku, kejadian puting beliung ini sangat cepat dan hanya beberapa menit saja. "Hujan deras disertai angin kencang tidak begitu lama. Hanya beberapa menit saja dan menerjang kurang lebih 25 rumah," kata pria paruh baya, yang juga mengaku sebagai Ketua RT 2 di asrama TNI tersebut.
Wiyanto mengatakan, angin kencang itu menerjang di lima blok asrama Wipayana I. Kejadiannya pun membuat panik warga,lantaran terjadi saat mati lampu. "Tiba-tiba saja angin menerjang beberapa rumah yang berada di blok C sampai blok G," lanjutnya.
Kerusakan terparah terjadi pada empat rumah yang berada di blok D, asrama tentara ini. Salah satu rumah milik Nasir, bahkan tidak beratap lagi. Akibatnya air menggenang hingga mata kaki orang dewasa. "Setengah rumah saya sudah tidak beratap lagi.Atapnya terbang dan menimpa rumah lainnya," terangnya.
Meski dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa,khusus di asrama TNI yang berlokasi di depan Pasar Senggol Cendrawasih, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Pantauan di lokasi tadi malam, warga terlihat berupaya membersihkan bekas terjangan angin, sambil menyelamatkan perabotan rumah tangga mereka dari guyuran air hujan.
Disaat yang hampir bersamaan, angin kencang juga menerjang wilayah Pannampu. Kejadian sekitar pukul 20.30 Wita saat warga sedang beristirahat. Kapolsek Tallo Kompol Frans Tendean saat dikonfirmasi mengatakan, hujan mengguyur wilayah Tallo sejak siang. Beruntung, tak ada korban jiwa yang ditimbulkan, tetapi warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang luput dari amuk angin kencang itu.
"Rumah yang rusak sebanyak 24 unit.Umumnya kerusakan di bagian atap sehingga warga harus mengungsi ke rumah tetangga atau keluarga terdekat," kata Frans, tadi malam. Hujan deras disertai angin kencang, memang kerap terjadi di Makassar dan beberapa wilayah di Sulsel, akhir-akhir ini.
Tidak hanya rumah yang sering mengalami kerusakan. Kendaraan atau pengguna jalan pun kerap menjadi korban,akibat tertimpa pohon atau baliho di pinggir jalan. Sebelumnya, angin kencang merusak ratusan rumah di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
Prakiraan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, umumnya angin bertiup dari arah barat dengan kecepatan 5-40 kilometer per jam. Hujan deras disertai angin kencang masih harus diwaspadai pada bulan Februari ini. (san)
()