ABG berparas manis jadi korban penculikan
A
A
A
Sindonews.com - Evi Yulianti (19), gadis manis yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, sudah 12 hari tidak jelas keberadaannya.
Evi diduga telah menjadi korban penculikan yang disertai hipnotis oleh seorang lelaki muda dari Bali yang mengaku bernama Ari (36), yang menjemputnya ke tempat kerjaan korban.
Ibu korban, Ade Aisah (46) menuturkan, anaknya itu hilang sejak 21 Januari 2012. Saat itu anak keduanya tersebut hendak pulang kerja tapi sudah langsung dijemput taksi oleh orang yang mengaku bernama Ari tersebut.
Sejak saat itu dia sudah tidak pernah lagi melihat batang hidung anaknya yang membuat pihak keluarga khawatir dan panik, sehingga melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Sejak hilang sejak Sabtu, tanggal 21 Januari lalu anak saya sempat kontak dan SMS. Tapi sejak Sabtu kemarin saya belum ada kontak lagi," tutur Ade saat ditemui di rumahnya di Kampung Cibungur, RT2/10, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (1/2/2012).
Ade menambahkan, dirinya tidak mengetahui asal usul Ari. Namun, lelaki muda itu pernah datang ke rumah pada Kamis (19/1) dan memberikan langsung cincin emas untuk dipakai oleh Evi. Katanya sebagai pengingat supaya Evi tidak diambil oleh lelaki lain.
Yang membuatnya heran, dia dan suaminya Adang Sarifudin (49), tidak berkutik dan tidak bisa berkata-kata. Apalagi lelaki tersebut terus berbicara tanpa memberinya kesempatan untuk menyela. "Saya sama suami seperti terhipnotis. Anak saya pun sama, setelah dipakaikan cincin dari lelaki itu seperti nurut," sambungnya.
Disinggung mengenai komunikasi terakhir dengan anaknya, Ade mengaku Evi sempat menelepon dan mengirim SMS. Dikatakannya jika, dia mengaku terancam sehingga ibu dan bapak tidak usah khawatir.
Evi pun belum bisa pulang karena, Ari, sedang berada di Hongkong dan belum pulang ke Indonesia karena penerbangannya terganggu oleh cuaca kabut. Akan tetapi, ketika Ade berusaha mengontak nomor ponsel yang dipakai anaknya tidak pernah nyambung.
Kapolsek Batujajar AKP Iwan Setiawan mengaku sudah menerima laporan dari pihak keluarga korban. Dia tidak mau terburu-buru menyebutkan jika kasus ini adalah penculikan yang disertai hipnotis.
Saat ini pihaknya baru memintai keterangan dari para saksi-saksi termasuk teman kerja korban yang nantinya bisa dijadikan petunjuk awal untuk mencari korban. "Kami belum menemukan petunjuk yang jelas. Saat ini baru empat orang saksi yang kami mintai keterangan dan terus akan dikembangkan untuk mengungkap kasus ini," ucap Iwan.
Evi diduga telah menjadi korban penculikan yang disertai hipnotis oleh seorang lelaki muda dari Bali yang mengaku bernama Ari (36), yang menjemputnya ke tempat kerjaan korban.
Ibu korban, Ade Aisah (46) menuturkan, anaknya itu hilang sejak 21 Januari 2012. Saat itu anak keduanya tersebut hendak pulang kerja tapi sudah langsung dijemput taksi oleh orang yang mengaku bernama Ari tersebut.
Sejak saat itu dia sudah tidak pernah lagi melihat batang hidung anaknya yang membuat pihak keluarga khawatir dan panik, sehingga melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Sejak hilang sejak Sabtu, tanggal 21 Januari lalu anak saya sempat kontak dan SMS. Tapi sejak Sabtu kemarin saya belum ada kontak lagi," tutur Ade saat ditemui di rumahnya di Kampung Cibungur, RT2/10, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (1/2/2012).
Ade menambahkan, dirinya tidak mengetahui asal usul Ari. Namun, lelaki muda itu pernah datang ke rumah pada Kamis (19/1) dan memberikan langsung cincin emas untuk dipakai oleh Evi. Katanya sebagai pengingat supaya Evi tidak diambil oleh lelaki lain.
Yang membuatnya heran, dia dan suaminya Adang Sarifudin (49), tidak berkutik dan tidak bisa berkata-kata. Apalagi lelaki tersebut terus berbicara tanpa memberinya kesempatan untuk menyela. "Saya sama suami seperti terhipnotis. Anak saya pun sama, setelah dipakaikan cincin dari lelaki itu seperti nurut," sambungnya.
Disinggung mengenai komunikasi terakhir dengan anaknya, Ade mengaku Evi sempat menelepon dan mengirim SMS. Dikatakannya jika, dia mengaku terancam sehingga ibu dan bapak tidak usah khawatir.
Evi pun belum bisa pulang karena, Ari, sedang berada di Hongkong dan belum pulang ke Indonesia karena penerbangannya terganggu oleh cuaca kabut. Akan tetapi, ketika Ade berusaha mengontak nomor ponsel yang dipakai anaknya tidak pernah nyambung.
Kapolsek Batujajar AKP Iwan Setiawan mengaku sudah menerima laporan dari pihak keluarga korban. Dia tidak mau terburu-buru menyebutkan jika kasus ini adalah penculikan yang disertai hipnotis.
Saat ini pihaknya baru memintai keterangan dari para saksi-saksi termasuk teman kerja korban yang nantinya bisa dijadikan petunjuk awal untuk mencari korban. "Kami belum menemukan petunjuk yang jelas. Saat ini baru empat orang saksi yang kami mintai keterangan dan terus akan dikembangkan untuk mengungkap kasus ini," ucap Iwan.
()