Sembilan ABG pesta seks di Hutan Rongkop
A
A
A
Sindonews.com - Kasus pornografi terus saja muncul di Gunungkidul. Setelah dihebohkan dengan berbagai kasus pencabulan serta hubungan seks bebas, kali ini sebuah video pesta seks pelajar membuat geger.
Tidak tanggung-tanggung, sebanyak tujuh remaja pria serta dua perempuan melakukan pesta seks di Hutan Semampir, di Desa Semugih, Rongkop. Diduga kuat, 'aktor' dan 'aktris' video pesta seks tersebut merupakan pelajar salah satu SMA negeri di Kecamatan Rongkop. Informasi yang berhasil dihimpun Sindo menyebutkan, video yang berformat 3gp ini terbagi dalam tiga bagian.
Dalam salah adegan yang beredar, terlihat ketujuh anak laki-laki sedang pesta minuman yang diduga minuman keras. Dilanjutkan seorang gadis yang sedang berhubungan intim dengan beberapa laki laki. Di sisi lain seorang gadis ABG juga terlihat menggelayut di pundak salah satu cowok.
"Kelihatannya lokasinya di Hutan Semugih, Rongkop," tutur Yuwono salah satu warga yang memiliki rekaman video tersebut.
Dikatakannya,dalam video yang berdurasi hampir satu menit tersebut, menunjukkan adegan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pelajar yang berusia belasan. "Kalau yang ini tidak sampai hubungan badan. Namun di video lainnya berhubungan badan," lanjutnya.
Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP Heru Muslimin mengaku sudah menerima laporan peredaran video pesta seks pelajar SMA di Rongkop tersebut. "Kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Bahkan bersama sekolah juga melakukan klarifikasi," katanya.
Dia pun menerima laporan pihak sekolah yang telah mengeluarkan beberapa siswa yang diduga kuat terlibat dalam video mesum tersebut.Namun, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap sembilan pelaku video mesum tersebut.
"Kita terus selidiki, jika tertangkap akan segara kita bawa ke Mapolres untuk pemeriksaan," lanjutnya.
Pemerhati sosial Gunungkidul, Tri Asmiyanto berharap pemkab melakukan langkah kongkrit untuk menyikapi masalah ini. Dia melihat perilaku generasi muda di Gunungkidul ini sudah taraf mengkhawatirkan.
"Meski tidak semua pelajar berperilaku buruk, tapi pemkab harus bertindak cepat. Salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi," ujarnya. (san)
Tidak tanggung-tanggung, sebanyak tujuh remaja pria serta dua perempuan melakukan pesta seks di Hutan Semampir, di Desa Semugih, Rongkop. Diduga kuat, 'aktor' dan 'aktris' video pesta seks tersebut merupakan pelajar salah satu SMA negeri di Kecamatan Rongkop. Informasi yang berhasil dihimpun Sindo menyebutkan, video yang berformat 3gp ini terbagi dalam tiga bagian.
Dalam salah adegan yang beredar, terlihat ketujuh anak laki-laki sedang pesta minuman yang diduga minuman keras. Dilanjutkan seorang gadis yang sedang berhubungan intim dengan beberapa laki laki. Di sisi lain seorang gadis ABG juga terlihat menggelayut di pundak salah satu cowok.
"Kelihatannya lokasinya di Hutan Semugih, Rongkop," tutur Yuwono salah satu warga yang memiliki rekaman video tersebut.
Dikatakannya,dalam video yang berdurasi hampir satu menit tersebut, menunjukkan adegan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pelajar yang berusia belasan. "Kalau yang ini tidak sampai hubungan badan. Namun di video lainnya berhubungan badan," lanjutnya.
Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP Heru Muslimin mengaku sudah menerima laporan peredaran video pesta seks pelajar SMA di Rongkop tersebut. "Kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Bahkan bersama sekolah juga melakukan klarifikasi," katanya.
Dia pun menerima laporan pihak sekolah yang telah mengeluarkan beberapa siswa yang diduga kuat terlibat dalam video mesum tersebut.Namun, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap sembilan pelaku video mesum tersebut.
"Kita terus selidiki, jika tertangkap akan segara kita bawa ke Mapolres untuk pemeriksaan," lanjutnya.
Pemerhati sosial Gunungkidul, Tri Asmiyanto berharap pemkab melakukan langkah kongkrit untuk menyikapi masalah ini. Dia melihat perilaku generasi muda di Gunungkidul ini sudah taraf mengkhawatirkan.
"Meski tidak semua pelajar berperilaku buruk, tapi pemkab harus bertindak cepat. Salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi," ujarnya. (san)
()