KM Rasa Sayang ditemukan terdampar

Rabu, 01 Februari 2012 - 07:36 WIB
KM Rasa Sayang ditemukan...
KM Rasa Sayang ditemukan terdampar
A A A
Sindonews.com - Sempat dikabarkan hilang kontak selama satu pekan, akhirnya Kapal Muat (KM) Rasa Sayang milik salah seorang juragan ikan asal Kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, ditemukan terdampar.

Tidak tanggung-tanggung, kapal terdampar sampai ke sekitar Perairan Sailus, dekat perbatasan Sulawesi.

Tidak hanya kapal saja yang ditemukan terdampar, kelima Anak Buah Kapal (ABK) yang di dalamnya termasuk nahkoda, Suharso alias Coco, juga ditemukan selamat. Kini, kelimanya dievakuasi dan dibawa ke daratan oleh sekelompok nelayan tradisional asal Kepulauan Pagerungan.

Moh Hosen, keponakan dari ABK KM Rasa Sayang, Suharso, menyatakan, sebenarnya kapal yang memuat sembako dari Pulau Singaraja, Bali tersebut, sebelum kejadian sempat memasuki wilayah perairan Sapeken. Berhubung dihantam ombak setinggi lima meter, akhirnya nahkoda kehilangan kendali.

“Saat kehilangan kendali akibat diterjang ombak tersebut, solar yang ada dek kapal tumpah ke laut. Akibatnya, selain kehilangan kendali, kapal juga tidak bisa berlayar dan terdampar,” ujarnya, Selasa (31/1/2012).

Hosen menjelaskan, dari keterangan yang diperoleh melalui pamannya, dikatakan usai dihantam ombak, kapal terombang-ambing di laut lepas selama lima hari. Bahkan, di salah satu sisi dek kapal sempat bocor, hingga membuat sebagian air laut masuk ke badan kapal dan nyaris tenggelam.

Praktis, akibat tidak adanya pasokan bahan bakar jenis solar, kapal yang bermuatan sembako tersebut mengikuti arus ombak. Baru setelah lima hari terombang ambing, menurutnya, kapal terdampar di salah satu kepulauan kecil yang oleh nelayan sering disebut Kepulauan Sairus.

“Beruntung bisa terdampar di sana (Kepulauan Sairus). Kalau tidak kapal bisa tenggelam, karena sudah bocor dan sebagian air laut juga sudah masuk,” terang Hosen.

Soal kenapa kehilangan kontak dan tidak bisa dihubungi selama sepekan. Menurut Hosen, dikarenakan saat kapal terdampar di Kepulauan Sairus, yang hampir berbatasan dengan Sulawesi tersebut, sama sekali tidak ada sinyal. Demikian juga saat dalam perjalan dari Pulau Sairus menuju Kepulauan Pagerungan, sinyal juga tidak ada.

“Baru setelah sampai di Kepulauan Pegerungan, paman saya kasih kabar. Alhamdulillah semuanya termasuk empat ABK selamat,” tegasnya.

Seperti diberitakan, KM Rasa Sayang milik H. Badruttaman, yang berlayar dari Kepulaun Sepeken menuju Pelabuhan Singaraja Bali, dinyatakan hilang kontak sejak Selasa (24/1) lalu. Kapal yang bermuatan ikan tersebut, dikabarkan hilang saat hendak kembali lagi ke kepulauan Sepeken.

Adapun lima ABK yang ada dalam KM Rasa Sayang, diketahui bernama Suharso alias Coco, Arsyad, Jamik, Mudri dan Ainur, semuanya warga asal Kepulauan Sepeken, Kabupaten Sumenep.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kepulauan Sapeken, Nur Asyur, menambahkan kalau kapal tidak berani langsung merapat ke daratan. Selain akibat kehabisan bahan bakar, nahkoda kapal mengkhawatirkan kapal akan pecah akibat diterjang ombang. Guna memberi rasa aman, kapal terpaksa mengikuti arus ombak dan terdampar dengan sendirinya.

“Mereka tidak berani memaksa merapat ke daratan, karena khawatir kapal pecah. Cuaca memang ekstrem. Makanya nahkoda memilih mengikuti arus,” ucapnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0087 seconds (0.1#10.140)