Pipa pabrik es bocor, dua siswa pingsan keracunan

Selasa, 31 Januari 2012 - 16:53 WIB
Pipa pabrik es bocor,...
Pipa pabrik es bocor, dua siswa pingsan keracunan
A A A
Sindonews.com - Dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Cirebon pingsan setelah menghirup gas ammonia akibat kebocoran pipa pabrik es Mini Jaya di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon.

Kebocoran terjadi sekira pukul 12.00 WIB pada pipa ammonia yang berfungsi untuk mendinginkan pada proses pembuatan es. Efek kebocoran tersebut mengakibatkan dua siswa, masing-masing Farah kelas XI IPA 1 dan Tanti kelas XII IPA 3, yang sekolahnya berada berdampingan dengan pabrik es pingsan.

“Salah satunya sempat muntah-muntah dan yang lainnya pingsan setelah menghirup gas yang menyengat. Kami sudah pulangkan keduanya untuk beristirahat di rumah masing-masing,” terang Wakil Kepala Peningkatan Mutu SMAN 2 Chandra, saat dijumpai bersamaan dengan pemeriksaan oleh Polres Cirebon Kota, Selasa (31/1/2012).

Menurut dia, bau gas menyengat sempat menyelimuti kompleks sekolah sekitar pukul 12.20. Akibatnya, seluruh siswa keluar ruangan kelas untuk mencoba mendapat udara segar, mengingat seluruh ruangan dilengkapi AC.

Mengetahui dua siswa pingsan dan muntah-muntah, pihak sekolah selanjutnya mengambil kebijakan memulangkan seluruh siswa maupun guru lebih awal. “Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami kemudian koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memulangkan seluruh siswa dan guru,” tandas dia.

Kebocoran gas tersebut juga sempat menimbulkan kepanikan pengunjung Pasar Gunungsari di kompleks Gunungsari Trade Center (GTC) yang juga bersebelahan dengan pabrik es tersebut. Pengelola GTC sempat membubarkan pengunjung demi keselamatan masing-masing.

Sejumlah masyarakat yang memiliki usaha tak jauh dari pabrik es itu pun kemudian melengkapi diri dengan masker. Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Didik Purwanto dijumpai di lokasi menyebutkan, efek kebocoran pipa ammonia memang mengganggu pernapasan.

“Pipa itu berupa sambungan yang usianya saja sekitar 20 tahun yang belum pernah diganti. Sejauh ini, kami masih menyelidiki penyebab pastinya,” kata dia.

Pihaknya sudah mengamankan tiga orang pekerja pabrik es untuk diperiksa, sedangkan pemilik pabrik berinisial E belum diperiksa karena tinggal di Jakarta. Perbaikan pipa gas sendiri belum dilakukan karena masih menunggu pemilik pabrik.

Namun begitu, mengingat pipa masih mengeluarkan gas ammonia pihak kepolisian mengambil langkah penutupan keran ammonia dan penyiraman air di lokasi untuk menetralisasi efek gas.

Terpisah, penanggung jawab pabrik es Surono mengatakan, usia pabrik tersebut tergolong tua. “Yang seperti itu sudah biasa, jadi bagi kami bukan masalah besar,” ujar dia dengan nada ketus.

Dia menyebutkan, pabrik es tersebut melayani setiap konsumen yang datang langsung ke lokasi pabrik. Produksinya pun tergantung pada pesanan dengan jumlah maksimal 500 balok es sepanjang 1 meter dengan berat sekitar 50 kg.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6271 seconds (0.1#10.140)