Polisi gagal, masyarakat jadi frustrasi

Jum'at, 27 Januari 2012 - 20:01 WIB
Polisi gagal, masyarakat...
Polisi gagal, masyarakat jadi frustrasi
A A A
Sindonews.com - Aparat kepolisian diminta meningkatkan responsibilitasnya terhadap maraknya perampokan minimarket di Makassar dalam satu pekan ini. Sudah tiga kasus perampokan mini market di Makassar yang tidak terungkap, dua di Kecamatan Panakkukang dan satu di Kecamatan Manggala.

Kegagalan polisi mengungkap pelaku kejahatan akan mengakibatkan masyakat menjadi frustrasi. Pendapat ini disampaikan pakar kriminologi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Dr Heri Tahir kepada Sindo, Jumat (27/1/2012).

Menurut dia, polisi harus segera mengungkap pelaku perampokan di minimarket agar tidak terus menerus meresahkan masyarakat.

"Jika laporan tidak ditindaklanjuti, maka akan mengakibatkan masyarakat menjadi frustasi. Polisi harus memberikan rasa aman kepada warga," kata Heri Tahir yang Asisten Direktur Bidang Administrasi dan Keuangan Pascasarjana UNM ini.

Menurut dia, perampokan yang berulang-ulang dengan modus yang sama mestinya bisa diantisipasi secepatnya. Polisi, kata dia, mestinya meningkatkan patroli terutama pada malam hari. Patroli tidak hanya mencegah perampokan, tapi kejahatan lainnya seperti penodongan, pembunuhan, dan pemerkosaan.

"Saya heran, ada kan punya patmor (patroli motor) yang harusnya dimaksimalkan di lokasi-lokasi rawan tindak kejahatan. Jangan menunggu laporan, baru polisi mau bergerak. Polsek-polsek juga harus proaktif. Polisi harusnya tahu di mana titik-titik lokasi yang rawan," ujar Heri Tahir.

Terpisah, Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr Darwis yang dimintai tanggapannya memberikan pandangan pada sisi lain. Menurut Darwis, tindak kejahatan sulit dihindari di kota ini karena kondisi sosial masyarakat yang terus berubah.

Dia mengatakan, minimarket di Makassar yang tumbuh bak jamur di musim hujan adalah indikator kemajuan ekonomi masyarakat kota. Namun, pada sisi lain pengangguran dan kemiskinan juga ikut meningkat dan sulit dikendalikan.

"Kondisi ini yang membuat kriminalitas di kota meningkat. Kejahatan seperti ini tidak hanya terjadi di Makassar tapi juga di kota lainnya. Bahkan, di negara-negara maju sekalipun karena banyaknya pengangguran," kata ketua jurusan Sosiologi, Fisip Unhas ini.

Olehnya dia menyarankan kepada pemerintah agar serius mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran, termasuk memberantas narkoba. Menurut Darwis, ketergantungan seseorang pada narkoba juga bisa menjadi awal tindak kejahatan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0714 seconds (0.1#10.140)