Oknum polisi â€~biarkan†korban dianiaya
A
A
A
Sindonews.com – Oknum polisi berinisial Briptu P dari satuan Polairud Kota Sibolga diduga membiarkan Irwansyah Nasution (46), dianiaya oleh dua orang rekannya sipil (sudah ditetapkan sebagai pelaku) hingga tewas di lokasi salah satu café di jalan Terminal Baru, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh salah seorang saksi yang sudah memberikan keterangan di Mapolsek Pandan. Saksi yang sengaja namanya dirahasiakan mengaku oknum Briptu P tersebut sama sekali tidak melerai, namun terkesan membiarkan perkelahian yang mengakibatkan tewasnya Bendahara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Padanglawas Utara (Paluta) tersebut.
“Setelah puas melampiaskan amarah, pelaku dan oknum polisi tersebut langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian. Saya bersama beberapa orang teman pelayan café, kemudian membawa korban ke rumah sakit. Namun, belum tiba di rumah sakit, korban sudah tidak bernyawa lagi,” kata sumber ini didampingi orangtua dan keluarganya kepada wartawan di Pandan, Rabu (25/1/2012).
Sumber ini menduga, ada indikasi konspirasi antara oknum polisi tersebut dengan para pelaku. Sebab, sebelum kejadian, oknum polisi tersebut terlihat minum bersamaan dengan para pelaku.
“Kenapa saya katakan seperti itu, karena ketika rekan korban hendak menolong, oknum polisi tersebut terkesan menghalang-halangi dengan menarik baju rekan korban sembari menodongkan pistol. Saat ditarik itu, baju rekan korban itu terkoyak,” bebernya.
Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patria Negara didampingi Kapolsek Pandan, Iptu Edi Sidauruk di Mapolsek Pandan mengaku, akan mendalami keterlibatan oknum anggota polisi tersebut dalam kasus ini. “Kita masih mengumpulkan bukti-bukti guna pendalaman kasus. Kalau oknum tersebut terbukti bersalah, akan kita proses hingga pengadilan,” tukas AKBP Dicky.
Saksi diperiksa
Hingga hari kedua pascakematian Irwansyah Nasution, Polsek Pandan telah memeriksa sebanyak delapan orang saksi, masing–masing pengusaha café, pelayan café, rekan korban termasuk oknum polisi tersebut.
“Sejauh ini, kita sudah periksa sebanyak delapan orang saksi,” kata Kapolsek Pandan, Iptu Edi Sidauruk.
Kapolsek mengatakan, meski telah mengantongi identitas kedua pelaku, namun pihaknya belum juga berhasil melakukan penangkapan. “Kita masih terus melakukan pengejaran dan kita perkirakan keduanya masih berada di wilayah Sibolga,” tandasnya.
Sekedar mengingatkan, Irwansyah Nasution (48), oknum Bendahara di PU Paluta yang juga mantan Bendahara PU Pemkab Tapteng tewas merenggang nyawa di RSUD Pandan, selepas dihajar dua orang tak dikenal (OTK), kemarin, sekira pukul 01.00 WIB. Hal itu terjadi gara–gara rebutan wanita pelayan café tersebut.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh salah seorang saksi yang sudah memberikan keterangan di Mapolsek Pandan. Saksi yang sengaja namanya dirahasiakan mengaku oknum Briptu P tersebut sama sekali tidak melerai, namun terkesan membiarkan perkelahian yang mengakibatkan tewasnya Bendahara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Padanglawas Utara (Paluta) tersebut.
“Setelah puas melampiaskan amarah, pelaku dan oknum polisi tersebut langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian. Saya bersama beberapa orang teman pelayan café, kemudian membawa korban ke rumah sakit. Namun, belum tiba di rumah sakit, korban sudah tidak bernyawa lagi,” kata sumber ini didampingi orangtua dan keluarganya kepada wartawan di Pandan, Rabu (25/1/2012).
Sumber ini menduga, ada indikasi konspirasi antara oknum polisi tersebut dengan para pelaku. Sebab, sebelum kejadian, oknum polisi tersebut terlihat minum bersamaan dengan para pelaku.
“Kenapa saya katakan seperti itu, karena ketika rekan korban hendak menolong, oknum polisi tersebut terkesan menghalang-halangi dengan menarik baju rekan korban sembari menodongkan pistol. Saat ditarik itu, baju rekan korban itu terkoyak,” bebernya.
Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patria Negara didampingi Kapolsek Pandan, Iptu Edi Sidauruk di Mapolsek Pandan mengaku, akan mendalami keterlibatan oknum anggota polisi tersebut dalam kasus ini. “Kita masih mengumpulkan bukti-bukti guna pendalaman kasus. Kalau oknum tersebut terbukti bersalah, akan kita proses hingga pengadilan,” tukas AKBP Dicky.
Saksi diperiksa
Hingga hari kedua pascakematian Irwansyah Nasution, Polsek Pandan telah memeriksa sebanyak delapan orang saksi, masing–masing pengusaha café, pelayan café, rekan korban termasuk oknum polisi tersebut.
“Sejauh ini, kita sudah periksa sebanyak delapan orang saksi,” kata Kapolsek Pandan, Iptu Edi Sidauruk.
Kapolsek mengatakan, meski telah mengantongi identitas kedua pelaku, namun pihaknya belum juga berhasil melakukan penangkapan. “Kita masih terus melakukan pengejaran dan kita perkirakan keduanya masih berada di wilayah Sibolga,” tandasnya.
Sekedar mengingatkan, Irwansyah Nasution (48), oknum Bendahara di PU Paluta yang juga mantan Bendahara PU Pemkab Tapteng tewas merenggang nyawa di RSUD Pandan, selepas dihajar dua orang tak dikenal (OTK), kemarin, sekira pukul 01.00 WIB. Hal itu terjadi gara–gara rebutan wanita pelayan café tersebut.
()