Warga tolak bayar tarif air Umbulan
A
A
A
Sindonews.com - Warga sekitar sumber air Umbulan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan menolak rencana pemberlakuan tarif sebesar Rp2 per liter. Warga meminta agar pengelola megaproyek Umbulan memberikan air secara gratis.
"Warga menginginkan air yang dipergunakan warga sekitar sumber air Umbulan, tidak dikenakan tarif alias gratis. Air gratis ini sebagai kompensasi atas pembangunan proyek Umbulan," kata Abdul Basori, Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/1/2012).
Meski bermukim di sekitar salah satu sumber terbaik di dunia, lanjut Basori, warga tidak pernah menikmati segarnya air Umbulan. Karena kawasan pemukiman di bagian timur dan atas sumber Umbulan justru mengalami krisis air pada saat musim kemarau. Air Umbulan ini langsung mengalir ke kawasan utara melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso.
"Beberapa desa di Kecamatan Winongan justru mengalami kekeringan pada musim kemarau. Padahal debit sumber air umbulan ini semakin naik pada saat musim kemarau. Sehingga sangat wajar jika warga meminta agar pembebasan tarif dari proyek Umbulan tersebut," tandas Basori yang juga Kades Penataan Kecamatan Winongan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf memberikan ancar-ancar harga tarif air bersih untuk masyarakat sekitar sumber Umbulan sebesar Rp2 per liter. Pengenaan retribusi tarif yang jauh di bawah harga pasar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap warga.
"Tarif itu memang belum final, masih bisa berubah. Tapi kalau gratis ya tidak mungkin. Harga yang diberikan kepada warga sekitar itu sudah jauh di bawah harga pada umumnya," tandas Gus Ipul, panggilan akrabnya.
Menurut Gus Ipul, saat ini pembangunan instalasi untuk warga sekitar sudah mulai dikerjakan. Pembangunan instalasi ini sebagai salah satu upaya untuk mengonsolidasi masyarakat sekitar.
Dia berharap, proses pengerjaan megaproyek Umbulan ini bisa mulai dikerjakan pada tahun 2012 ini. Sehingga pada 2-3 tahun mendatang, masyarakat di lima daerah bisa menikmati segarnya air Umbulan.(azh)
"Warga menginginkan air yang dipergunakan warga sekitar sumber air Umbulan, tidak dikenakan tarif alias gratis. Air gratis ini sebagai kompensasi atas pembangunan proyek Umbulan," kata Abdul Basori, Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/1/2012).
Meski bermukim di sekitar salah satu sumber terbaik di dunia, lanjut Basori, warga tidak pernah menikmati segarnya air Umbulan. Karena kawasan pemukiman di bagian timur dan atas sumber Umbulan justru mengalami krisis air pada saat musim kemarau. Air Umbulan ini langsung mengalir ke kawasan utara melalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso.
"Beberapa desa di Kecamatan Winongan justru mengalami kekeringan pada musim kemarau. Padahal debit sumber air umbulan ini semakin naik pada saat musim kemarau. Sehingga sangat wajar jika warga meminta agar pembebasan tarif dari proyek Umbulan tersebut," tandas Basori yang juga Kades Penataan Kecamatan Winongan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf memberikan ancar-ancar harga tarif air bersih untuk masyarakat sekitar sumber Umbulan sebesar Rp2 per liter. Pengenaan retribusi tarif yang jauh di bawah harga pasar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap warga.
"Tarif itu memang belum final, masih bisa berubah. Tapi kalau gratis ya tidak mungkin. Harga yang diberikan kepada warga sekitar itu sudah jauh di bawah harga pada umumnya," tandas Gus Ipul, panggilan akrabnya.
Menurut Gus Ipul, saat ini pembangunan instalasi untuk warga sekitar sudah mulai dikerjakan. Pembangunan instalasi ini sebagai salah satu upaya untuk mengonsolidasi masyarakat sekitar.
Dia berharap, proses pengerjaan megaproyek Umbulan ini bisa mulai dikerjakan pada tahun 2012 ini. Sehingga pada 2-3 tahun mendatang, masyarakat di lima daerah bisa menikmati segarnya air Umbulan.(azh)
()