Asahan semakin rawan HIV/AIDS

Sabtu, 21 Januari 2012 - 02:36 WIB
Asahan semakin rawan...
Asahan semakin rawan HIV/AIDS
A A A
Sindonews.com - Ancaman penyebaran virus HIV/AIDS semakin mencemaskan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Jumlah penderita penyakit mematikan ini dinyatakan terus semakin bertambah. Selama tahun 2011, terjaring sebanyak 25 orang, terdiri dari 6 wanita dan 19 pria.

Kepala Seksi Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pemkab Asahan Safrin Sanjaya mengatakan, 18 di antaranya telah meninggal dunia. “Tersisa 7 orang lagi yang terdeteksi saat ini masih hidup,” ujarnya, Jumat (20/1/2012).

Untuk menangani penyebaran virus HIV/AIDS, Dinas Kesehatan setempat mengklaim telah melakukan upaya secara maksimal di antaranya dengan menempuh metode penyisiran terhadap warga yang berpotensi tertular dan penular penyakit ini.

Disebutkannya, dari tiga cara penyebaran virus ini yaitu hubungan seks bergnati-ganti pasangan tanpa alat pengaman, alat suntik narkoba dan kehamilan, penyebaran virus HIV/AIDS paling utama saat ini terindikasi disebabkan kaena hubungan seks tanpa menggunakan kondom.

“Kalau dulu karena bayak disebakan faktor jarum suntik, saat ini hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa alat pengaman menjadi penyebab utama,” kata dia.

Tahun 2010 tercatat 13 orang mengidap HIV/ AIDS yang diketahui sudah meninggal sebanyak 9 orang dan hingga Agustus 2011, warga Asahan yang terinfeksi virus HIV/ AIDS sebanyak 18 orang, di mana diketahui sudah meninggal 9 orang. Mayoritas pengidap yang terjaring merupakan penderita TB paru. “Bahkan saat ini terdata balita umur 3,5 tahun telah terinfeksi dari ibunya ," papar dia.

Sementara itu berdasarkan data terakhir pada awal Januari 2012, DInas Kesehatan Pemkab Asahan kembali menemukan penderita HIV/AIDS. Sebanyak dua warga Asahan kembali terjaring dan postif dinyatakan menderita virus ini. Dan keduanya dalam usia produktif.

“Kami yakin bila dilakukan pemeriksaan lebih dalam terhadap kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan HIV/AIDS akan banyak ditemukan lagi. Dan ini membuat kita lebih mudah menanganinya,” ujar dia.

Sementara itu menyikapi soal ini DPRD Asahan meminta Pemkab Asahan lebih memikirkan cara-cara penanggulangan agar penyebaran virus HIVAIDS bisa dihambat.

Menurut anggota DPRD Asahan Mapilindo, penanggulangan lebih utama dari pada fokus dalam pengobatan. Soalnya, sampai saat ini untuk pengobatan penderita HIV/AIDS belum ditemukan yang diyakini dapat menyebuhkan penyakit ini.

“Agar ini tidak menjadi wabah, dari sekarang harus ditangani metode dan cara penanggulanganya,” kata dia.

Menurutnya, jumlah penderita HIV/AIDS yang dibeberkan DInas Kesehatan Pemkab Asahan itu sudah sangat mengkhawatirkan. Dia tidak menyangka ternyata sudah puluhan warga Asahan yang terjangkioti virus mematikan itu. “Ini harus menjadi perhatian,” katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)