Pembobolan BCA, Polda Jateng tetapkan empat tersangka baru

Kamis, 19 Januari 2012 - 08:55 WIB
Pembobolan BCA, Polda...
Pembobolan BCA, Polda Jateng tetapkan empat tersangka baru
A A A
Sindonews.com - Polda Jateng menetapkan empat tersangka baru kasus pembobolan Bank Central Asia (BCA) Cabang Jalan Pemuda,senilai Rp4 miliar.

Keempatnya berasal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yakni Dani Purwantoro (30), Iswan Zaenal (51), Marzoeki Tri Priono (40) serta Bambang Wisnu, (32).

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng Kombes Firli mengatakan, peran ke empat tersangka itu adalah membuat taksiran harga agunan fiktif. ”Nilai aset di-mark up menjadi Rp25 miliar. Padahal nilai aset tidak sampai Rp10 miliar. Inilah yang membuat kredit dari BCA bisa keluar,” kata Firli, kemarin. Saat ini, total ada enam tersangka yang sudah ditetapkan.

Dua tersangka lain yang sudah ditetapkan yakni Soeryo Antoro Soerjanto (74), serta pegawai analis kredit BCA bernama Dedi Riyanto (38).

Kasubdit I Ekonomi Khusus dan Perbankan Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Roma Hutajulu menambahkan, tersangka Soeryo adalah broker yang mendaftarkan kredit perumahan dari tiga debitur, yakni Willem Aryo, Agung Wijaya, dan Reno Saputra.

Ketiganya memiliki lima aset. ”Masing-masing aset berada di Semarang dan Ungaran dalam bentuk rumah, tanah dan ruko.Nah harga aset itu ditentukan empat tersangka baru itu. Mereka adalah tim survei appraisal, ke empat tersangka baru itu bekerja di KJJP resmi, dan terdaftar di list rekanan BCA,” katanya.

Dari survei itulah diperoleh nilai aset Rp25 miliar. Mereka berempat mendapat fee kisaran Rp10-15 juta. Permohonan kredit oleh Soeryo itupun diloloskan Dedi Riyanto. Analis kredit yang diketahui sudah bekerja di BCA selama 13 tahun. Akhirnya BCA rugi Rp10,8 miliar.

”Tersangka Dedi mengaku hanya dapat bagian Rp45 juta. Hal ini tidak logis, kami menduga dia menerima bagian lebih dari itu, karena nilai kredit KPR-nya fantastis,” tambahnya.

Penyidik juga masih menelusuri uang yang dilarikan Soeryo. Sebab, dari Rp25 miliar, penyidik baru menemukan Rp 1,6 miliar. ”Pengakuan Soeryo, uangnya sudah habis untuk berobat dua anaknya yang menderita autis.” katanya. (*)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0833 seconds (0.1#10.140)