Rumah ditembaki, Misbahul kenali pelaku
A
A
A
Sindonews.com - Calon Bupati Aceh Utara yang rumahnya diberondong tembakan dan dilempari bom Molotov, Misbahul Munir, mengaku kenal dengan para pelaku.
Dia bertekad akan melawan pelaku yang disebutnya sebagai kelompok penjilat dan pembohong mengatasnamakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Menurutnya, peneror merupakan kelompok penjilat yang pernah mengajaknya untuk menghabiskan uang pemerintah.
Terkait teror itu, dia mengaku tidak melaporkan ke polisi atau TNI. Misbahul dan keluarga akan menyelesaikan masalah ini secara adat. Meski demikian, pihak Kepolisian hingga saat ini tetap melakukan penyelidikan.
Meskipun rumahnya diberondong tembakan dan dilempari bom Molotov, namun Misbahul dan keluarga mengaku tidak takut. Dia tetap menempati tempat tinggalnya itu di Desa Keude Krung, Kecamatan Kuta Makmur.
Pada Rabu kemarin, Misbahul dan keluarga kembali ke rumahnya setelah beberapa hari sempat mengungsi. Dia sempat memperlihatkan bagian-bagian rumahnya yang terbakar akibat lemparan Molotov. Beberapa bagian dinding yang tertembus peluru senjata api laras panjang juga dia perlihatkan.
Penembakan dan pelemparan bom Molotov terjadi setelah pleno KPU memutuskan Partai Aceh tidak bisa mendaftar lagi dalam Pemilukada Aceh.
Sebelumnya, ada komitmen jika Partai Aceh mendaftar, Misbahul akan mundur sebagai calon Bupati Aceh Utara, namun statusnya masih sebagai wakil dewan Kabupaten Aceh Utara karena belum ada surat pemecatan dari gubenur.
Dia bertekad akan melawan pelaku yang disebutnya sebagai kelompok penjilat dan pembohong mengatasnamakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Menurutnya, peneror merupakan kelompok penjilat yang pernah mengajaknya untuk menghabiskan uang pemerintah.
Terkait teror itu, dia mengaku tidak melaporkan ke polisi atau TNI. Misbahul dan keluarga akan menyelesaikan masalah ini secara adat. Meski demikian, pihak Kepolisian hingga saat ini tetap melakukan penyelidikan.
Meskipun rumahnya diberondong tembakan dan dilempari bom Molotov, namun Misbahul dan keluarga mengaku tidak takut. Dia tetap menempati tempat tinggalnya itu di Desa Keude Krung, Kecamatan Kuta Makmur.
Pada Rabu kemarin, Misbahul dan keluarga kembali ke rumahnya setelah beberapa hari sempat mengungsi. Dia sempat memperlihatkan bagian-bagian rumahnya yang terbakar akibat lemparan Molotov. Beberapa bagian dinding yang tertembus peluru senjata api laras panjang juga dia perlihatkan.
Penembakan dan pelemparan bom Molotov terjadi setelah pleno KPU memutuskan Partai Aceh tidak bisa mendaftar lagi dalam Pemilukada Aceh.
Sebelumnya, ada komitmen jika Partai Aceh mendaftar, Misbahul akan mundur sebagai calon Bupati Aceh Utara, namun statusnya masih sebagai wakil dewan Kabupaten Aceh Utara karena belum ada surat pemecatan dari gubenur.
()