Istana Gebang resmi dibuka untuk umum
A
A
A
Sindonews.com - Rumah peninggalan keluarga besar Proklamator RI Soekarno atau Istana Gebang kembali terbuka untuk umum. Pembukaan oleh Pemerintah Kota Blitar ini merupakan yang pertama kalinya sejak terjadi konflik internal atas penjualan aset seluas 1,4 hektare tersebut.
Sebelumnya Pemerintah Kota Blitar dibantu Pemprov Jawa Timur telah melunasi pembelian Istana Gebang sebesar Rp35 miliar. “Secara resmi Istana Gebang telah terbuka kembali untuk umum, “ ujar Wali Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar memimpin langsung pembukaan kembali Istana Gebang, kemarin.
Kepala daerah yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar itu mengaku lega atas dibukanya kembali rumah yang menyimpan ragam sejarah bangsa Indonesia , khususnya perjalanan hidup Bung Karno (BK).
Aset yang terdiri dari 8 bangunan rumah itu sebelumnya sempat tertutup rapat untuk khalayak. Situasi pintu terkunci rapat dan lampu dibiarkan menyala sepanjang hari itu setelah muncul perselisihan pendapat diantara ahli waris mendiang Ny Soekarmini Wardojo atau kakak kandung BK.
Sebelum ada kejelasan nasib Istana Gebang, yakni dilepas ke pemerintah atau tetap dipertahankan, ahli waris melarang Istana Gebang menjadi tempat tujuan wisata sejarah.
Seperti diketahui, setiap wisatawan yang berziarah ke makam BK, selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke Istana Gebang. Sebab di sana seorang wisatawan akan lebih tahu siapa keluarga BK, orang tuanya dan bagaimana masa kecilnya dikisahkan. Apalagi seluruh dokumentasi berupa foto, lukisan, hingga perabot rumah tangga serta kamar tidur BK masih utuh terpelihara.
Sikap menutup rapat Istana Gebang melunak seiring pembayaran Rp35 miliar oleh Pemerintah Kota Blitar. Pembayaran yang diangsur dua kali pada akhir tahun 2011 tersebut menjadi akhir dari permasalahan Istana Gebang.
“Kita juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur yang telah banyak membantu dalam proses pembelian Istana Gebang sebagai salah satu cagar budaya yang berharga ini, “terang Samanhudi.
Sejak awal Pemerintah Kota Blitar rencananya akan mengubah Istana Gebang menjadi museum BK. Selain itu pemkot juga berencana membuat miniatur perjuangan BK. “Miniatur ini menampilkan kronologis sejarah perjuangan BK mulai lahir hingga meninggal dunia, “ terang Samanhudi.
Untuk semua gagasan tersebut, menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan daerah (Bappeda) Kota Blitar Suharsono, pihaknya akan melakukan kajian mendalam terkait master plant Istana Gebang tersebut. “Rencana itu akan kita lakukan tahun ini dengan melibatkan semua tokoh yang ada. Kita akan cari bersama-sama konsep yang paling tepat untuk Istana Gebang ke depannya," ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Blitar dibantu Pemprov Jawa Timur telah melunasi pembelian Istana Gebang sebesar Rp35 miliar. “Secara resmi Istana Gebang telah terbuka kembali untuk umum, “ ujar Wali Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar memimpin langsung pembukaan kembali Istana Gebang, kemarin.
Kepala daerah yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar itu mengaku lega atas dibukanya kembali rumah yang menyimpan ragam sejarah bangsa Indonesia , khususnya perjalanan hidup Bung Karno (BK).
Aset yang terdiri dari 8 bangunan rumah itu sebelumnya sempat tertutup rapat untuk khalayak. Situasi pintu terkunci rapat dan lampu dibiarkan menyala sepanjang hari itu setelah muncul perselisihan pendapat diantara ahli waris mendiang Ny Soekarmini Wardojo atau kakak kandung BK.
Sebelum ada kejelasan nasib Istana Gebang, yakni dilepas ke pemerintah atau tetap dipertahankan, ahli waris melarang Istana Gebang menjadi tempat tujuan wisata sejarah.
Seperti diketahui, setiap wisatawan yang berziarah ke makam BK, selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke Istana Gebang. Sebab di sana seorang wisatawan akan lebih tahu siapa keluarga BK, orang tuanya dan bagaimana masa kecilnya dikisahkan. Apalagi seluruh dokumentasi berupa foto, lukisan, hingga perabot rumah tangga serta kamar tidur BK masih utuh terpelihara.
Sikap menutup rapat Istana Gebang melunak seiring pembayaran Rp35 miliar oleh Pemerintah Kota Blitar. Pembayaran yang diangsur dua kali pada akhir tahun 2011 tersebut menjadi akhir dari permasalahan Istana Gebang.
“Kita juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur yang telah banyak membantu dalam proses pembelian Istana Gebang sebagai salah satu cagar budaya yang berharga ini, “terang Samanhudi.
Sejak awal Pemerintah Kota Blitar rencananya akan mengubah Istana Gebang menjadi museum BK. Selain itu pemkot juga berencana membuat miniatur perjuangan BK. “Miniatur ini menampilkan kronologis sejarah perjuangan BK mulai lahir hingga meninggal dunia, “ terang Samanhudi.
Untuk semua gagasan tersebut, menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan daerah (Bappeda) Kota Blitar Suharsono, pihaknya akan melakukan kajian mendalam terkait master plant Istana Gebang tersebut. “Rencana itu akan kita lakukan tahun ini dengan melibatkan semua tokoh yang ada. Kita akan cari bersama-sama konsep yang paling tepat untuk Istana Gebang ke depannya," ujarnya.
()